REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juara dunia F1 dua kali, Fernando Alonso, mengatakan usia tak jadi masalah ketika dirinya kembali membalap di F1 tahun depan bersama Renault. Pembalap asal Spanyol itu bulan ini akan genap berusia 39 tahun.
Setelah dua tahun "pensiun" ia akan kembali ke F1 bersama tim yang pernah ia persembahkan gelar juara dunia pada 2005 dan 2006.
"Di Formula 1 selama bertahun-tahun yang paling berarti adalah pengukur waktu (stopwatch), bukan umur," kata Alonso dalam jumpa pers virtual, seperti dikutip Reuters, Rabu (8/7). "Saya tak pernah mendapat klasifikasi balapan berdasarkan paspor, tanggal lahir. Selalu dengan pengukur waktu."
Alonso bisa menjadi pembalap paling senior di grid F1 tahun depan jika Kimi Raikkonen, yang saat ini membalap untuk Alfa Romeo, memutuskan untuk pensiun.
Pembalap berusia 40-an tahun cukup umum di sejumlah kejuaraan balapan dunia, tapi tidak di F1, yang lebih menekankan talenta-talenta muda.
Lando Norris, yang finis ketiga untuk McLaren di Austria pekan lalu, berusia lebih muda satu tahun ketimbang Alonso ketika menjalani debut di Minardi pada 2001.
Calon rekan satu tim Alonso, Esteban Ocon, sekarang berumur 23 tahun dan pembalap Prancis itu mengatakan jika Alonso telah membuatnya jatuh hati kepada balap.
Kepala tim Renault Cyril Abiteboul sadar jika orang-orang akan mempertanyakan keputusan timnya yang memilih seorang pembalap veteran daripada talenta muda.
"Saya bisa memperkirakan jika keputusan kami bisa dipandang sebagai kurangnya minat atau loyalitas terhadap proyek Renault Sport Academy. Dan bukan itu," kata Abiteboul.
Abiteboul juga mengungkapkan jika pandemi Covid-19 yang menunda musim balapan tahun ini telah menyulitkan timnya untuk melakukan evaluasi terhadap Guanyu Zhou, pembalap muda China, dan Christian Lundgaard dari Jerman. Keduanya merupakan kandidat utama dari akademi pembalap Renault.
"Kami sangat serius tentang akademi ini, sangat serius tentang kedua orang itu khususnya," jelas Abiteboul. "Saya yakin Fernando, seperti Esteban, punya banyak hal untuk perkembangan mereka."
Ikuti Whatsapp Channel Republika