Kamis 09 Jul 2020 06:18 WIB

Huawei ke AS: Sorry, Sanksimu Gak Mempan

Huawei ke AS: Sorry, Sanksimu Gak Mempan

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Huawei ke AS: Sorry, Sanksimu Gak Mempan. (FOTO: Foto/Ilustrasi/Sindonews/Ian)
Huawei ke AS: Sorry, Sanksimu Gak Mempan. (FOTO: Foto/Ilustrasi/Sindonews/Ian)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta

Sanksi AS yang menargetkan Huawei tidak berdampak langsung pada kemampuannya memasok peralatan 5G ke Inggris, seorang eksekutif senior perusahaan mengatakan pada Reuters, Rabu (8/7/2020).

Wakil Presiden Huawei Victor Zhang mengatakan akan memakan waktu berbulan-bulan untuk menentukan dampak dari langkah-langkah AS yang diumumkan pada Mei, yang bertujuan untuk melumpuhkan kemampuan perusahaan untuk mendapatkan microchip canggih yang diperlukan untuk membuat peralatan telekomunikasi.

"Pembatasan ini sebenarnya tidak berdampak pada kemampuan Huawei untuk memasok ke solusi 5G dan serat Inggris pada saat ini," kata Zhang dikutip dari Reuters.

Baca Juga: Belum Juga Masuk Indonesia, Pelanggan 5G Global Diramal Naik hingga 2,8 Miliar

"Kita perlu bicara tentang dampak jangka panjang, butuh waktu, butuh berbulan-bulan," lanjutnya.

Inggris memberi Huawei peran terbatas dalam jaringan 5G untuk periode depan pada Januari, namun Perdana Menteri sejak itu mengatakan sanksi AS dapat memiliki dampak signifikan pada kemampuannya untuk secara aman memasok peralatan jaringan yang penting.

Perdana Menteri Boris Johnson, yang mendapat tekanan dari Amerika Serikat dan anggota parlemen di partainya sendiri untuk melarang Huawei karena masalah keamanan, diperkirakan akan membuat keputusan apakah akan lebih membatasi perusahaan pada akhir bulan ini.

Zhang mengatakan para pejabat Inggris harus berpikir dengan hati-hati sebelum membuat apa yang disebutnya "keputusan jangka panjang yang kritis".

"Kami percaya penting untuk menunggu sampai semua fakta dan implikasinya diketahui," katanya. 

"Sekarang bukan waktunya untuk terburu-buru dalam membuat keputusan penting tentang Huawei," pungkasnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement