REPUBLIKA.CO.ID, KONAWE KEPULAUAN -- Satuan Tugas TNI Manunggal Membangun Desa (Satgas TMMD) ke-108 di Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep), Sulawesi Tenggara, tidak melulu fokus pada pembangunan fisik semata. Aspek nonfisik berupa peningkatan kualitas pelayanan kesehatan juga menjadi sasaran pelaksanaan TMMD di Kecamatan Wawonii Barat. Satgas menggandeng tenaga medis untuk memeriksa puluhan ibu hamil yang sengaja datang memeriksakan kandungan demi mendapat pelayanan kesehatan gratis, yang dipimpin dr Susi Widianti Saragih Sp.OG dibantu tenaga medis Puskesmas Langara.
Susi Widianti Saragih selaku ketua Persit Cabang L Kodim 1417/Kendari, menuturkan, pihaknya menyediakan layanan pemeriksaan kehamilan guna menyukseskan rangkaian kegiatan TMMD ke-108 di Konkep. Dia menjelaskan, pemeriksaan kehamilan lebih dini dan teratur sangat menentukan kelancaran dan keselamatan ibu dalam proses persalinannya kelak.
Dia menjelaskan, banyak sekali penyakit dan komplikasi yang ditemukan pada waktu pemeriksaan kehamilan dapat diatasi dan diobati. "Pemeriksaan kehamilan yang teratur akan menurunkan bukan saja angka kematian ibu hamil dan ibu bersalin dan nifas tetapi juga menurunkan angka kematian dan kecacatan bayi," kata Susi di Kecamatan Wawonii Barat, Konkep, kemarin dalam siaran pers.
Susi berharap, melalui kegiatan TMMD, pemeriksaan kesehatan dapat dimanfaatkan warga Kecamatan Wawonii untuk deteksi dini ibu hamil, memelihara kesehatan ibu dan kandunganya, mencegah dan mengobati penyakit yang diderita, serta mencegah susahnya proses melahirkan. Layanan konsultasi dengan petugas medis, ibu hamil dalam menyambut kelahiran bayi bisa lebih semangat. Pun mereka juga dapat mempersiapkan stok air susu ibu (ASI) untuk bayinya ketika sudah lahir di dunia.
Tinjau lokasi
Sementara Tim Pengawas Evaluasi (Wasev) Program TMMD ke-108 dari Markas Besar AD (Mabesad) dipimpin oleh Perwira Tinggi Staf Khusus Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Mayjen Agus Suhardi meninjau lokasi pembangunan fisik di Kecamatan Wawonii Barat, Konkep pada Rabu (8/7). Kedatangan Mayjen Agus disambut Komandan Kodim (Dandim) 1417/Kendari Letkol Kav Agus Waluyo, Bupati Konkep Amrullah, dan Kasi Teritorial Korem 143/Halu Oleo Letkol Inf Ahmad Hadi Hariyono.
Secara keseluruhan sasaran fisik TMMD di Kabupaten Konkep, meliputi pembangunan tata halaman SD Matabaho dengan paving block yang memiliki panjang 16,5 meter dan lebar 27 meter, peningkatan kualitas perumahan desa (perumdes) sebanyak 20 unit di Desa Matabaho, Kecamatan Wawonii Barat, dan pembangunan drainase sepanjang 196 meter dengan tinggi satu meter, serta sasaran nonfisik berupa edukasi wawasan kebangsaan kepada warga dan layanan kesehatan pemeriksaan dini bagi ibu hamil.
Mayjen Agus menyampaikan, pelaksanaan TMMD bisa memajukan ekonomi sebuah wilayah, karena pembangunan infrastruktur bisa dirasakan oleh masyarakat. Dia menuturkan, apabila prajurit yang terlibat dalam satgas menyatu dengan masyarakat maka bisa menyambung silaturahim dengan baik. Jika hal itu terjadi di seluruh wilayah maka negara ini bisa berkembang menjadi lebih baik. Meski begitu, karena saat ini sedang terjadi pandemi Covid-19, aturan jaga jarak tetap dilakukan.
“Sebelum ada wabah corona, satgas TMMD yang terdiri unsur TNI-Polri semua SSK anggota yang tergabung dalam satgas tidurnya bergabung dengan masyarakat, saat ini prajurit disatukan untuk mengeleminasi penyebaran Covid 19,” kata mantan panglima Divif 2/Kostrad tersebut.
Letkol Kav Agus Waluyo selaku dansatgas, menyampaikan, pencapaian sementara kegiatan TMMD ke-108 lebih berorientasi pada program pembangunan pemerintah daerah sesuai dengan masyarakat pedesaan. Menurut dia, sasaran program disesuaikan dengan kebutuham masyarakat di lapangan.
“Melalui TMMD, TNI akan membantu program pemerintah dalam rangka meningkatkan program kesejahteraan, kesadaran bela negara, dan Kamtibmas di pedesaan supaya dapat terwujudnya pertahanan nasional yang mantap di segala bidang,” kata Agus di Pendopo Rumah Jabatan Bupati Konkep.
Bupati Konkep Amrullah, menyebut, pelaksanaan TMMD di wilayah timur Indonesia sangat besar manfaatnya bagi proses pembangunan dan pemerataan warga desa, yang relatif tertinggal. Menurut dia, pembangunan fisik yang dikerjakan satgas menjadi berkah karena dapat menunjang nilai ekonomi cukup besar dalam menunjang kesejahteraan masyarakat Konkep dalam bingkai NKRI.