REPUBLIKA.CO.ID, SAO PAULO -- Presiden Brasil Jair Bolsonaro mengatakan telah merasa lebih baik setelah mendapatkan pengobatan atas infeksi Covid-19, Rabu (8/7). Dia meyakini obat hydroxychloroquine berhasil membuat kondisinya semakin membaik.
"Bagi mereka yang mendukung melawan penggunaan hydroxychloroquine tetapi tidak memberikan alternatif, saya benci mengatakan bahwa saya melakukannya dengan sangat baik dan, syukurlah, saya masih akan hidup lebih lama," tulis Bolsonaro dalam sebuah unggahan di Twitter.
Bolsonaro dinyatakan positif Covid-19 pada Selasa, bergabung dengan sejumlah kecil pemimpin dunia yang telah terserang penyakit ini. Akan tetapi diagnosa tersebut tampaknya tidak banyak mengubah pandangan mantan kapten tentara tentang penyakit tersebut, yang sebelumnya dianggap sebagai flu biasa.
Pada Selasa malam, pria yang berusia 65 tahun mengatakan sudah merasa jauh lebih baik ketika dia telah menggunakan dosis hydroxychloroquine ketiga kali. Ada sedikit bukti ilmiah yang mendukung kemanjuran anti-malaria untuk mengobati Covid-19, tetapi Bolsonaro, telah menyatakan itu sebagai obat yang potensial.
Dengan 1,6 juta kasus yang dikonfirmasi, Brasil memiliki wabah virus corona terburuk di luar Amerika Serikat. Virus ini telah membunuh lebih dari 66 ribu orang di negara terbesar di Amerika Latin ini.
Penanganan Bolsonaro terhadap krisis telah menuai kritik dari para ahli kesehatan masyarakat. Dia melawan upaya negara dan kota untuk menerapkan jarak sosial dengan alasan bahwa kerusakan ekonomi akan lebih buruk daripada penyakit itu sendiri. Dia pun telah memecat dua menteri kesehatan yang merupakan dokter selama pandemi dan menggantinya dengan jenderal militer yang bertugas aktif secara sementara.