Kamis 09 Jul 2020 08:17 WIB

Keluarga Hindu Memberi Tanahnya untuk Pemakaman Gadis Muslim

Di kota India tersebut Muslim dan Hindu hidup berdampingan dengan harmonis.

Rep: Febryan. A/ Red: Ani Nursalikah
Keluarga Hindu Memberi Tanahnya untuk Pemakaman Gadis Muslim. Ilustrasi
Foto: Foto : MgRol112
Keluarga Hindu Memberi Tanahnya untuk Pemakaman Gadis Muslim. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JIND -- Kepedihan datang bertubi-tubi kepada keluarga Muslim di Desa Gulkani, Kota Jind, Negara Bagian Haryana, India. Anak perempuan Joginder meninggal di usia 13 tahun dan mereka kesulitan memakamkannya.

Musababnya, pemakaman untuk Muslim di desa itu tergenang air. Suatu kondisi yang telah menyulitkan keluarga Muslim di sana selama 10 tahun terakhir.

Baca Juga

Sejak kematian putrinya itu pada Senin (6/7) pagi, Joginder terus berupaya mencari tempat pemakaman lain hingga sore. Namun, sejumlah pihak yang ditemuinya tak ada yang memberikan bantuan. Begitu pun juga pemerintah setempat. 

Hingga akhirnya satu keluarga Hindu di sana mengulurkan tangan. Mereka menjadi jawaban atas upaya dan doa Joginder. Keluarga Hindu itu mengikhlaskan sebagian tanah ladang mereka dekat krematorium sebagai tempat peristirahatan terakhir putri Joginder.

"Pemerintah distrik tidak mampu memenuhi permintaan kami. Kami telah berupaya mencari tanah yang tak tergenang air, tapi tak ada yang memberikan solusi. Hari ini, keluarga Hindu datang dan menawarkan sebidang tanah dekat krematorium," kata Jorginder kepada Times of India.

Padahal, keluarga petani itu hendak mengaliri ladang tersebut dengan air setelah datang giliran mendapatkan air kanal. Namun, mereka memilih memberikan tanah itu untuk pemakaman.

"Sementara itu, otoritas setempat gagal mengatasi permasalahan yang telah berlarut-larut ini. Seorang tetangga telah menolong kami kali ini. Kami ingin solusi permanen atas permasalahan ini," ucap Jorginder.

Kepala desa setempat, Jaideep Singh, mengatakan, masyarakat di sana memang hidup dengan harmonis. Sebanyak 16 kasta hidup di sana dengan semangat persaudaraan.

Terkait area pemakaman Muslim yang tergenang air, Singh menyebut hal itu karena hujan berkepanjangan. "Saya telah mengutus dua orang untuk mengeringkan area pemakaman itu dan mengalirkan airnya menggunakan pipa ke lahan terdekat. Kami akan segera membuat pengaturan agar keluarga Muslim kami tidak lagi menghadapi masalah di kemudian hari," kata Singh.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement