REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Bank sentral China bermitra dengan Didi Chuxing untuk menguji penggunaan mata uang digitalnya. Kerja sama ini menjadikan platform ride hailing tersebut jadi salah satu korporat pertama dunia yang menguji mata uang virtual yang dibuat oleh pemerintah.
Didi mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu (8/7) menyampaikan bahwa unit penelitian mata uang digital People's Bank of China (PBOC) bekerja sama dengan Didi untuk menerapkan pembayaran mata uang digital elektronik, atau DCEP. Kemitraan merupakan upaya pemerintah mendukung pengembangan sektor ekonomi riil dengan layanan keuangan inovatif.
Bank sentral China membentuk tim peneliti enam tahun yang lalu untuk mengeksplorasi kemungkinan meluncurkan mata uang digitalnya sendiri. Ini demi memotong biaya sirkulasi uang kertas dan meningkatkan kontrol pembuat kebijakan atas pasokan uang.
Pejabat pemerintah mengatakan tahun lalu bahwa mata uang digital sudah hampir siap. Namun tidak menjelaskantentang jadwal peluncurannya dalam beberapa bulan terakhir meskipun telah melakukan tes.
Didi mengatakan saat ini platform telah melayani total lebih dari 550 juta pengguna. Sebelum gelombang kedua kasus coronavirus lokal menghantam Beijing, kepala Eksekutif Didi, Cheng Wei mengatakan pada awal Juni bahwa operasional tumpangan di China telah kembali ke tingkat pra-pandemi.
"Puncak pesanan untuk penumpang harian Didi telah melampaui 30 juta, sementara bisnis berbagi sepeda perusahaan, Didi Bike mencapai pesanan harian sekitar 10 jut perjalanan," katanya dilansir Reuters.