Kamis 09 Jul 2020 11:17 WIB

WNI Terinfeksi Covid-19 di Luar Negeri Jadi 1.158

Infeksi Covid-19 banyak terjadi pada ABK WNI yang bekerja di 22 kapal pesiar

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi Anak Buah Kapal (ABK) Kapal Pesiar MV Roterdam antre untuk menjalani pemeriksaan barang bawaan saat tiba di Pelabuhan JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta, Senin (8/6/2020). Sebanyak 343 orang WNI ABK MV Roterdam tersebut akan menjalani serangkaian tes kesehatan sesuai protokol pencegahan COVID-19 seperti tes swab (PCR) sebelum menjalani isolasi mandiri di hotel.
Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi Anak Buah Kapal (ABK) Kapal Pesiar MV Roterdam antre untuk menjalani pemeriksaan barang bawaan saat tiba di Pelabuhan JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta, Senin (8/6/2020). Sebanyak 343 orang WNI ABK MV Roterdam tersebut akan menjalani serangkaian tes kesehatan sesuai protokol pencegahan COVID-19 seperti tes swab (PCR) sebelum menjalani isolasi mandiri di hotel.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI dari hari ke hari memperbarui data dari Perwakilan RI di luar negeri soal jumlah warga negara Indonesia (WNI) yang terpapar, sembuh, dan meninggal karena Covid-19. Hingga Kamis (9/7) pukul 08.00 WIB, jumlah WNI positif Covid-19 bertambah menjadi 1.158. Mereka tersebar di 44 negara dan wilayah.

Sementara WNI meninggal di luar negeri karena virus ini mencapai 84 orang. Angka kesembuhan juga terbilang naik mencapai 765 pasien.

Baca Juga

"WNI yang terkonfirmasi positif Covid-19 di luar negeri bertambah tiga menjadi 1.158, dengan rincian WNI yang sudah sembuh 765, yang masih dirawat 309, dan yang meninggal dunia 84," demikian keterangan resmi Kementerian Luar Negeri (Kemenlu),  Kamis.

Kemenlu mencatat infeksi Covid-19 banyak terjadi pada anak buah kapal (ABK) WNI yang bekerja di 22 kapal pesiar yang tersebar di berbagai negara di dunia, dengan total 180 kasus. Sebanyak 21 ABK WNI dilaporkan stabil, 154 ABK sembuh, dan lima ABK WNI meninggal dunia.

"Pemerintah RI melalui perwakilan RI yang berada di luar negeri terus aktif memantau dan menjalankan komunikasi dengan otoritas terkait mengenai kesehatan dan keselamatan WNI kita di luar negeri," ujar Dirjen Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemenlu Judha Nugraha.

Kasus terbanyak terdeteksi di Arab Saudi yang mencatat 173 kasus WNI positif Covid-19 dengan rincian 80 stabil, 51 orang sembuh, dan 41 WNI meninggal dunia. Disusul Malaysia yang mencatat sebanyak 167 WNI terinfeksi positif Covid-19. Rinciannya 118 WNI dalam keadaan stabil, 47 sembuh, dan 2 meninggal dunia.

Dengan demikian, total kasus Covid-19 WNI di luar negeri mencapai 1.158 yang di dalamnya termasuk total sembuh 765 orang atau 66 persen dari jumlah kasus keseluruhan sembuh, stabil, maupun meninggal. Sementara tercatat sebannyak 84 WNI meninggal di luar negeri karena virus ini.

Menurut data statistik Worldometers, Covid-19 telah menginfeksi 213 negara dan wilayah di dunia. Hingga Kamis (9/7) pagi, jumlah kasus infeksi Covid-19 di tingkat global mencapai 12.164.119.

Jumlah kematian akibat Covid-19 di tingkat global juga telah menembus 552.023 jiwa. Sementara 7.030.006 pasien sembuh dari virus ini.

sumber : Worldometers
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement