Warta Ekonomi.co.id, Jakarta
Langkah baru-baru ini di India yang melarang puluhan aplikasi seluler China dengan alasan keamanan telah mendapat dukungan di kalangan perusahaan baru setempat, beberapa di antaranya telah berhasil menyaksikan lonjakan pengguna.
Salah satunya adalah aplikasi berbagi video bentuk pendek bernama Chingari yang mirip dengan TikTok telah berhasil mendapatkan 10 juta unduhan di Android Play Store dalam waktu kurang dari sebulan. Hal ini dipandang sebagai salah satu alternatif lokal untuk TikTok yang memiliki lebih dari 200 juta pengguna di India.
Baca Juga: Riwayat TikTok: Diusir India, di Bawah Bayang-bayang Boikot AS
Salah satu pendiri Chingari, Sumit Ghosh, yang juga berperan sebagai kepala bagian produk, mengatakan pada hari Rabu bahwa permulaannya sedang dalam proses penutupan putaran pendanaan Seri A senilai USD10 juta pada minggu depan untuk mengatasi pertumbuhan pesat pengguna dalam waktu singkat.
Sebagaimana dilansir dari CNBC International di Jakarta, Kamis (9/7/2020) infrastruktur teknisnya ditangani oleh Amazon Web Services.
âKami akan menutupnya pada akhir minggu depan dan mengumumkannya pada akhir bulan ini. Kami bermodal besar," kata Ghosh.
Ghosh menyatakan bahwa perusahaannya tidak akan mencari dana dari investor Cina.
âTidak ada uang China, tidak ada uang perusahaan China ... tidak ada uang China langsung atau tidak langsung di Chingari. Tidak sekarang, tidak selamanya," katanya.
Ia menambahkan, "Itu akan menjadi global (modal ventura) yang beroperasi di AS atau Inggris, ada banyak uang global yang tersedia sehingga jelas, tidak ada uang China." tegasnya lagi.
Aplikasi berbagi video lokal lainnya yang serupa dengan TikTok, termasuk Roposo, juga semakin populer di India.