Kamis 09 Jul 2020 13:17 WIB

Tingkat Harga Produsen China Masih Alami Penurunan

Tanda-tanda perbaikan baru terlihat pada indeks harga produsen Juni.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Friska Yolandha
Staf taman bermain memegang plakat untuk meningkatkan kesadaran menjaga jarak sosial di taman hiburan Disneyland saat dibuka kembali setelah penutupan imbas virus corona  di Shanghai, China, Senin (11/5). Harga pabrikan China turun selama lima bulan berturut-turut pada Juni karena pandemi Covid-19 yang sangat membebani tingkat permintaan industri.
Foto: AP / Chen Si
Staf taman bermain memegang plakat untuk meningkatkan kesadaran menjaga jarak sosial di taman hiburan Disneyland saat dibuka kembali setelah penutupan imbas virus corona di Shanghai, China, Senin (11/5). Harga pabrikan China turun selama lima bulan berturut-turut pada Juni karena pandemi Covid-19 yang sangat membebani tingkat permintaan industri.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Harga pabrikan China turun selama lima bulan berturut-turut pada Juni karena pandemi Covid-19 yang sangat membebani tingkat permintaan industri. Di sisi lain, tanda-tanda perbaikan di sektor ini menunjukkan pemulihan ekonomi secara bertahap.

Indeks harga produsen (PPI) pada Juni turun 3,0 persen dari tahun sebelumnya (year on year/yoy), menurut Biro Statistik Nasional (NBS), Kamis (9/7). Realisasi ini lebih lambat dibandingkan penurunan 3,2 persen (yoy) yang diperkirakan dalam jajak pendapat Reuters dari para analis maupun realisasi Mei, turun 3,7 persen.

Baca Juga

Namun, ada tanda-tanda perbaikan di sektor manufaktur yang terlihat dari kenaikan PPI Juni 0,4 persen dibandingkan bulan sebelumnya (month to month/mtm). Kondisi ini berbalik dari penurunan 0,4 persen pada Mei.

Ekonom China di Capital Economics Martin Rasmussen mengatakan, perubahan ini didorong oleh kenaikan terhadap bahan baku, barang-barang manufaktur dan inflasi harga barang konsumsi. "Dengan stimulus fiskal dan belanja infrastruktur masih meningkat, kami berpikir, aktivitas ekonomi dan harga produsen akan pulih dalam beberapa bulan mendatang," tuturnya, seperti dilansir Reuters, Kamis.