REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Mantan anggota Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) yang bersaksi dalam penyelidikan pemakzulan Presiden Donald Trump, Letnan Kolonel Alexander Vindman, mengumumkan pensiun dari Angkatan Darat. Ia mengatakan Trump melakukan 'kampanye pembalasan, intimidasi, dan perundungan' terhadapnya.
Dalam pernyataan yang disampaikan pengacaranya David Pressman, Vindman mengatakan ia meninggalkan Angkatan Darat setelah 21 tahun mengabdi. Ia mengatakan di masa mendatang pengabdian penuhnya di institusi itu terbatas selamanya.
"Melalui kampanye pembalasan, perundungan, dan intimidasi, Presiden Amerika Serikat mencoba memaksa Letkol Vindman untuk memilih antara mematuhi hukum atau menyenangkan Presiden, antara menghormati sumpahnya atau melindungi karirnya, antara melindungi promosinya atau promosi rekan tentaranya," kata pernyataan yang disampaikan melalui Pressman, Kamis (9/7).
Menurut dua orang pejabat pemerintah pada awal tahun ini nama Vindman masuk dalam daftar promosi yang dikirimkan ke Menteri Pertahanan Mark Esper. Salah satu pejabat mengatakan daftar itu ditahan selama berminggu-minggu karena Gedung Putih meminta agar Vindman diselediki.
Pentagon pun melakukan peninjauan dan tidak menemukan ada kemungkinan Vindman melakukan kesalahan. Salah satu sumber menambahkan pada bulan lalu daftar itu diserahkan kembali ke Esper tapi ditahan kembali.
Seorang pejabat Kementerian Pertahanan AS mengatakan daftar tersebut ditahan karena peninjauan rutin dan tidak ada hubungannya dengan Vindman. Pejabat itu mengatakan Esper sudah menerima daftar perwira yang dipromosikan pada Senin (6/7) lalu dan sudah menyetujuinya.
Ia menambahkan nama Vindman masuk dalam daftar tersebut dan daftar itu akan segera dikirimkan ke Gedung Putih dalam satu atau dua hari ke depan. Pejabat itu tidak menyebutkan namanya karena isu ini terkait pribadi personel militer.
Belum diketahui apakah saat menandatangani daftar tersebut Esper sudah tahu Vindman berencana mengundurkan diri. Gedung Putih dan Pentagon belum menanggapi permintaan komentar.
"Vindman melakukan apa yang diwajibkan hukum dan untuk itu ia dirundung oleh Presiden dan sekutu-sekutunya, patriotisme Letkol Vindman mengorbankan kariernya, hari ini bangsa kami kehilangan tentara yang penuh pengabdian, tapi kami semua wajib untuk memastikan tidak kehilangan nilai-nilai yang ia wakilkan," kata Pressman.
Pada Februari Trump menyingkirkan Vindman dari Dewan Keamanan Nasional, tempat ia menjabat sebagai pakar Ukraina. Hal ini dilakukan tepat dua hari setelah Senat membebaskan Trump dari pemakzulan. Pressman mengatakan kliennya diminta pergi karena 'mengatakan yang sebenarnya'.