REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisioner Badan Pengelola (BP) Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) Adi Setianto akan melakukan penyesuaian proyeksi kepesertaan 2020. Hal tersebut dilakukan karena adanya pandemi Covi-19.
Adi mengatakan proyeksi kepesertaan BP tapera pada 2020 sekitar 4,2 juta orang. "Ini (proyeksi kepesertaan 4,2 juta orang) yang kita bikin sebelum pandemi. Jadi nanti kita akan sesuaikan," kata Adi dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi V DPR, Kamis (9/7).
Adi menjelaskan akumulasi sebanyak 2,4 juta peserta tersebut merupakan PNS yang menjadi eks peserta Tabungan Perumahan Rakyat (Taperum). Dengan menjadi peserta, Adi memastikan BP Tapera akan mengambil alih pengelolaannya dengan akumulasi dana dari eks Taperum sebesar Rp 9,7 triliun.
Dia menambahkan pada 2021, BP tapera memproyeksikan peserta akan bertambah setiap tahunnya. Pada 2021 ditargetkan menjadi 5,3 juta peserta, 2022 menjadi 7,7 peserta, 2023, 10,2 juta, dan pada 2024 menjadi 13,1 juta.
"Ini adalah hasil dari proyeksi kelompok pekerja ASN, TNI, Polri, BUMN, dan BUMDES. Sampai nanti akhir 2024 bisa 13,1 juta dengan total dana proyeksi diharapkan bisa himpun kelola dana jangka panjang Rp 60 triliun," ungkap Adi.
Setelah 2024, Adi memastikan BP Tapera baru akan mewajibkan peserta swasta menjadi peserta. Dengan begitu, pekerja swasta dan mandiri hingg warga negara asing yang bekerja enam bulan di Indonesia baru diwajibkan untuk menajdi peserta BP Tapera.