Jumat 10 Jul 2020 00:17 WIB

Fatwa Qardhawi: Hikmah Poligami Rasulullah SAW (3)

Hafshah binti Umar, istri Nabi Muhammad, seorang janda dan tidak cantik.

Rep: Syahrudin el-Fikri/ Red: Elba Damhuri
Ilustrasi Muslimah
Foto: Mgrol120
Ilustrasi Muslimah

REPUBLIKA.CO.ID -- Beliau mengawini anak perempuan sahabatnya itu, yakni Aisyah yang masih kecil dan belum mengerti syahwat, tetapi beliau hendak menyenangkan hati Abu Bakar.

Kemudian karena melihat Abu Bakar dan Umar sebagai wazir Rasulullah dan beliau ingin agar kedudukan keduanya sama di sisi beliau, maka dikawinilah Hafshah binti Umar, sebagaimana sebelumnya beliau telah mengawinkan Ali bin Abi Thalib dengan putri beliau Fatimah, dan mengawinkan Utsman bin Affan dengan putri beliau Ruqayah dan Ummu Kultsum.

Hafshah binti Umar ini adalah seorang janda, dan parasnya tidak cantik. Demikian juga Ummu Salamah yang beliau kawini ketika telah menjadi janda. Ketika suaminya, Abu Salamah, masih hidup, Ummu Salamah beranggapan tidak ada lelaki yang lebih utama daripada suaminya.

Ketika Ummu Salamah hijrah bersama suaminya, mereka mendapat gangguan karena mempertahankan Islam. Suaminya pernah mengajarkan apa yang didengarnya dari Rasulullah SAW untuk mengucapkan doa ketika tertimpa musibah.