Kamis 09 Jul 2020 16:52 WIB

Warga Korban Bencana Alam di Lebak Minta Direlokasi

Warga sudah mendiami huntara tersebut selama lima bulan.

Red: Andi Nur Aminah
Sejumlah pengungsi saat beraktivitas di hunian sementara (huntara) di Kampung Cogobang, Desa Banjarsari, Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak, Banten, Kamis (13/2).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah pengungsi saat beraktivitas di hunian sementara (huntara) di Kampung Cogobang, Desa Banjarsari, Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak, Banten, Kamis (13/2).

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Sejumlah masyarakat korban bencana alam banjir bandang dan longsor di Kabupaten Lebak, Banten meminta direlokasi ke tempat yang layak huni dan sehat. "Kita sudah tinggal lima bulan di sini, tidak nyaman," kata Iyan, Kepala Dusun di Pengungsian Hunian Sementara (Huntara) I Cigobang Kecamatan Lebak Gedong Kabupaten Lebak, Kamis (9/7).

Masyarakat yang tinggal di sini sudah tidak nyaman, karena menempati gubuk-gubuk huntara yang dibangun dengan plastik terpal dan hamparan bambu. Apabila, hujan dipastikan kebocoran dan jika terik matahari tentu kepanasan.

Baca Juga

Dalam kondisi seperti itu, masyarakat yang tinggal di Blok Huntara I ada sekitar 36 Kepala Keluarga (KK). Pembangunan huntara yang dibangun masyarakat dan relawan tentu tidak nyaman dan berpotensi menimbulkan berbagai penyakit, terlebih kondisi air keruh dan berwarna. "Kami berharap pemerintah segera merealisasikan pembangunan hunian tetap atau huntap," katanya menjelaskan.

Sudin (35) warga pengungsian Cigobang Kecamatan Lebak Gedong Kabupaten Lebak mengaku bahwa dirinya menempati gubuk huntara sekitar lima meter persegi dan jika hujan kebocoran. Bangunan huntara itu, kata dia, terpaksa tidur bersamaan dengan istri serta tiga anaknya karena ruangnya cukup sempit. "Kami minta pemerintah bisa merelokasikan ke tempat yang lebih laik, aman, nyaman,"ujarnya.