REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Mantan juara dunia tinju kelas berat, Mike Tyson, tidak bisa menyembunyikan kesedihannya saat mengingat kembali kecelakaan tragis yang akhirnya merenggut nyawa putri bungsunya, Exodus, pada 2009.

Dengan suara bergetar lantaran menahan kesedihan, mantan petinju berusia 53 tahun itu mengungkapkan salah satu momen terburuk di sepanjang hidupnya tersebut.

Pada akhir Mei 2009, empat tahun setelah melakoni pertarungan terakhirnya di atas ring, Tyson menerima kabar buruk terkait kecelakaan yang dialami putrinya, Exodus, yang baru berusia empat tahun.

Exodus ditemukan tidak sadarkan diri dan tengah tercekik tali di perangkat olahraga, Treadmill, di rumahnya di Phoenix, Arizona.

Exodus pun langsung dilarikan ke rumah sakit. Tyson, yang saat itu berada di Los Angeles langsung terbang ke Phoenix dan langsung menuju rumah sakit.

Setelah sempat mendapatkan alat bantu, Exodus tetap tidak bisa ditolong dan akhirnya meninggal dunia pada 25 Mei 2009. Kepolisian Phoenix menyatakan, Exodus meninggal dunia akibat kecelakaan di treadmill.

''Kami yakin, anak kecil malang itu berada di treadmill. Meski treadmill itu tidak dalam kondisi menyala, tapi kami yakin, Exodus bermain-main di alat itu dan secara tidak sengaja terlilit tali treadmil,'' kata kepala Kepolisian Phoenix, Andy Hill, pada saat itu.

Ikuti Whatsapp Channel Republika