REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Febria Rachmanita, mengungkapkan tingginya peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dalam Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) yang memanfaatkan layanan rapid test gratis di Puskesmas. Total sebanyak 1.287 calon mahasiswa yang memanfaatkan layanan rapid test gratis selama hampir sepekan.
“Kemarin hari terakhir. Untuk kemarin ada sekitar 206 orang calon mahasiswa. Reaktifnya ada empat orang,” kata Febria di Balai Kota Surabaya, Kamis (9/7).
Febria mengungkapkan, dari 1.287 calon mahasiswa yang memanfaatkan fasilitas rapid test gratis tersebut, ada 56 calon mahasiswa yang dinyatakan reaktif. Bagi calon mahasiswa yang dinyatakan reaktif, kata Febria, mereka langsung dilakukan swab pada saat itu juga, dan langsung diisolasi di hotel untuk menunggu hasil tesnya keluar.
“Alhamdulillah, dari 56 orang tersebut sudah keluar hasilnya. Mereka berstatus negatif semua. Artinya tidak terpapar Covid-19,” ujar Febria.
Gebria menambahkan, kuota layanan rapid test gratis yang disediakan Pemkot Surabaya untuk peserta UTBK ini sebanyak 10 ribu. Namun, layanan ini dikhususkan bagi warga Surabaya. Itu pun yang secara ekonomi tergolong tidak mampu.
“Layanan rapid test gratis ini dikhususkan bagi warga Surabaya pemegang KIPK (Kartu Indonesia Pintar Kuliah) dan MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah), atau MBR yang menjadi persyaratan,” ujar Febria.