REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Di tengah masa pandemi, perhatian lebih harus diberikan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi harian anak. Dengan menurunnya pemasukan keluarga dan tantangan baru dalam mengakses fasilitas kesehatan, anak-anak tidak hanya rentan terhadap penyakit infeksi, tetapi juga terancam menderita malnutrisi yang dapat menyebabkan stunting.
Berdasarkan rilis pada Kamis (9/7), untuk mendukung pencegahan stunting di masa pandemi, Danone Specialized Nutrition (SN) Indonesia menjajaki kolaborasi riset dan inovasi bersama LIPI dalam ‘Forum Diskusi Kolaborasi Penelitian dan Teknologi untuk Mendukung Gizi Anak di Masa Pandemi’ Rabu (8/7).
Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari kolaborasi produksi 5.000 produk Probarz dan 4.000 produk Aitamie yang diproduksi dan didistribusikan untuk dukung gizi anak terdampak pandemi.
Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, S.E., M.U.P., Ph.D., selaku Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional yang hadir dalam forum diskusi, menegaskan stunting merupakan isu yang prioritas dalam pembangunan nasional karena dapat menjadi muara dari permasalahan pembangunan yang ada, terutama jika menyangkut kualitas sumber daya manusia (SDM).
“Masalah sumber daya manusia bukan hanya masalah pendidikan. Tanpa kesehatan dasar yang baik sejak kecil, seorang anak tidak akan bisa bersekolah dan berprestasi baik dalam pendidikan. Riset dan inovasi seperti teknologi pengolahan pangan sangat penting dan harus bisa mendorong pangan yang mudah dijangkau oleh masyarakat,” kata Bambang.
Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Dr Laksana Tri Handoko mengatakan, pihaknya menyambut baik kerjasama yang telah berjalan bersama Danone Specialized Nutrition Indonesia. Sejak lama, kami juga telah berkomitmen untuk mendukung penanganan stunting berbasis pengembangan produk sekaligus memberikan dampak ekonomi yang positif bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di masyarakat.
"Probarz dan Aitamie, salah satunya, dikembangkan untuk menyesuaikan rasa yang diminati anak-anak dengan kandungan nutrisi yang memadai," kata Laksana.
Danone SN Indonesia juga menaruh perhatian pada status gizi dan kesehatan anak di Indonesia dan turut mendukung upaya pemerintah dalam menggunakan penelitan dan teknologi untuk mencegah dan mengatasi stunting.
Connie Ang selaku CEO Danone SN Indonesia mengatakan sangat senang dapat menjadi salah satu mitra pemerintah dalam penanggulangan stunting selama masa pandemi Covid-19 di Indonesia. Komitmen Danone SN Indonesia pada penelitian dan teknologi dapat terlihat dari dibangunnya Danone Nutricia Research Sarihusada R&I Center di Pabrik Sarihusada di Yogyakarta, studi Nutriplanet, hingga kerjasama bersama LIPI baru-baru ini.
"Kami siap untuk membicarakan lebuh lanjut kolaborasi riset dan teknologi untuk masa mendatang bersama LIPI maupun lembaga pemerintah terkait," kata Connie.
Dalam forum diskusi ini Menristek dan LIPI juga menekankan pentingnya kerjasama triple helix yaitu antara pihak pemerintah, akademisi atau peneliti, dan pihak industri termasuk swasta untuk melaksanakan program bersama yang dapat membawa dampak positif bagi masyakarat. Salah satunya adalah pengembangan produk yang berdasar pada penelitian dan teknologi dari hulu ke hilir.