Kamis 09 Jul 2020 19:23 WIB

Turki Kecam Pelatihan Militer AS Libatkan Siprus Yunani

Turki nilai pelatihan itu tak berkontribusi positif buat stabilitas Mediterania Timur

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Militer Turki (ilustrasi).
Foto: mei.edu
Militer Turki (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Turki dan Republik Siprus Utara (TRNC) mengkritik Amerika Serikat (AS) karena melakukan pelatihan militer dengan pemerintah Siprus Yunani. Pelatihan tersebut merupakan Program Pendidikan dan Pelatihan Militer Internasional.

"Inisiatif yang tidak memperhatikan keseimbangan antara para pihak tak akan berkontribusi untuk membangun lingkungan yang aman di pulau itu, juga tidak akan membantu menjaga perdamaian dan stabilitas di Mediterania Timur," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Turki, Hami Aksoy dalam sebuah pernyataan, dilansir Daily Sabah.

Baca Juga

Pernyataan itu muncul sebagai tanggapan terhadap rencana A.S. untuk memasukkan pemerintahan Siprus Yunani dalam Program Pendidikan dan Pelatihan Militer Internasional untuk tahun 2020. Selama ini Turki menentang Siprus Yunani dan mendukung pendirian TRNC.

"Seperti yang telah kami tekankan berkali-kali sebelumnya, langkah-langkah ini tidak akan berkontribusi untuk menemukan solusi bagi masalah Siprus tetapi malah memperkuat pendekatan pihak Yunani yang tidak kenal kompromi," kata Aksoy.

Juru bicara Partai Keadilan dan Pembangunan Turki (AKP), Omer Celik juga mengkritik langkah AS yang melakukan program latihan militer dengan Siprus Yunani. Menurut Celik, hal ini dapat merusak upaya untuk menciptakan stabilitas di wilayah tersebut.

"Semua langkah yang diambil tanpa mempertimbangkan perlakuan yang sama bagi kedua belah pihak di pulau itu melanggar hukum dan keadilan. Pemerintah Yunani dan pemerintahan Siprus Yunani tidak akan mendapatkan hasil apa pun dengan mengeluhkan tentang Turki dan TRNC ke negara lain," kat Celik.

Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo mengumumkan, AS telah memasukkan pemerintahan Siprus Yunani dalam Program Pendidikan dan Pelatihan Militer Internasional untuk tahun 2020. Menurutnya, Kementerian Luar Negeri akan menyediakan dana untuk program tersebut namun tergantung pada alokasi di Kongres.

"Ini adalah bagian dari upaya kami untuk meningkatkan hubungan dengan mitra regional utama untuk mempromosikan stabilitas di Mediterania Timur," ujar Pompeo.

Pompeo mengatakan Kementerian Luar Negeri untuk pertama kalinya akan mendanai pelatihan militer untuk pemerintahan Siprus Yunani sebagai bagian dari hubungan keamanan kami yang terus berkembang. Kerja sama ini akan menjadi bagian dari program Pendidikan dan Pelatihan Militer Internasional AS. Program tersebut melatih para perwira asing dan meningkatkan interoperabilitas negara-negara sahabat dengan militer AS.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement