Kamis 09 Jul 2020 19:40 WIB

Rekomendasi Cara Hadirkan Teater Sehat Kala Pandemi

Salah satu rekomendasinya yaitu mengurangi jumlah orang di belakang layar.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Qommarria Rostanti
Gedung pertunjukan atau teater (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Gedung pertunjukan atau teater (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, CAMBRIDGE -- Semenjak pandemi Covid-19 melanda, kegiatan-kegiatan yang menimbulkan kerumunan orang tak lagi diperbolehkan. Kegiatan yang dimaksud termasuk pertunjukan teater. Akibatnya, pekerja di balik layar teater berbulan-bulan tak mendapatkan pemasukan.

Dilansir di laman Dance Magazine, Kamis (9/7), tim yang terdiri atas Direktur Artistik American Repertory Theater Diane Paulus dan asisten profesor ilmu penilaian paparan di Harvard HT Sekolah Kesehatan Masyarakat Chan dan Kepala Program Bangunan Sehat universitas Joseph Allen mulai merencanakan tempat baru A.R.T di Harvard. Mereka ingin merancang teater sehat.

Mereka telah berbulan-bulan mempertimbangkan bagaimana membuat tempat seni pertunjukan aman. Untuk berbagi ide mereka dengan teater lain, teater A.R.T. pun menerbitkan cetak biru daring yang akan terus diperbarui.

Berikut beberapa faktor yang bisa dipertimbangkan oleh tim jika Anda ingin menghadirkan teater atau gedung pertunjukan yang sehat di tengah pandemi Covid-19:

1. Tingkatkan ventilasi dan filtrasi

Berbagai penelitian menyebutkan, virus corona lebih berpotensi menyebar di ruangan tertutup daripada di luar ruangan. Dengan membawa lebih banyak udara segar melalui ventilasi yang lebih baik dan menghilangkan partikel virus di udara melalui penyaringan udara resirkulasi yang lebih baik, maka potensi itu bisa diminimalisasi.

2. Kurangi sentuhan

Segala benda yang biasanya mengharuskan sentuhan dalam pengoperasiannya, diupayakan untuk dibatasi untuk membantu mengurangi transmisi. Road map merekomendasikan pemasangan pintu otomatis dan peralatan kamar mandi serta pembayaran tanpa kontak dan membuat tiket dan program digital.

Objek juga harus ditangani oleh sesedikit mungkin orang. Misalnya, kru panggung belakang layar hanya satu orang yang bertanggung jawab atas alat tertentu.

Alat peraga bisa menjadi tanggung jawab pemain yang menggunakannya. Sementara perubahan kostum bisa dipikirkan kembali sehingga bisa dilakukan tanpa bantuan.

3. Buat penghambat fisik

Biasanya, sebagian besar staf membagikan tiket dari balik jendela kaca di tempat penjualan tiket. Road map merekomendasikan untuk memasang penghalang kaca akrilik yang serupa di konsesi dan penerimaan juga.

Teater Wilma di Filadelfia telah mengambil konsep ini selangkah lebih maju. Mereka juga menciptakan struktur tempat duduk seperti arena baru yang menempatkan pemisah kayu di antara anggota audiens.

4. Pikirkan kembali toilet

Toilet mungkin menjadi salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh gedung teater. Semua orang menyentuh permukaan yang sama. Sebagian besar pengunjung ingin menggunakan ruang kecil yang sama pada saat istirahat, mengisi udara dengan bioaerosol yang berpotensi berisiko.

Road map merekomendasikan untuk mempertimbangkan pertunjukan yang lebih singkat dan tidak memerlukan waktu istirahat. Dengan begitu, akan sedikit orang yang menggunakan toilet.

Selain itu, tempat mencuci tangan dan sanitasi juga dapat dipasang di luar kamar mandi. Hal itu memungkinan mereka yang hanya ingin membersihkan tangan tidak harus masuk ke toilet.

5. Jaga kebersihan bagi staf pemeliharaan

Kebersihan para staf perlu lebih diperhatikan dibandingkan sebelumnya. Mereka perlu membersihkan permukaan dengan sabun dan mendisinfeksi sehingga semakin kecil kemungkinan staf akan terkena partikel virus hidup.

6. Pertahankan kelembapan sedang

Road map mengatakan, menjaga kelembapan ruangan relatif antara 40 persen dan 60 persen dapat mengurangi viabilitas dan penularan virus. Tingkat kelembapan ini juga memiliki manfaat untuk pertahanan sistem pernapasan kita.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement