Kamis 09 Jul 2020 21:38 WIB

KAI Tambah Operasional KA Bima Tujuan Gambir-Malang

KA Bima tujuan Gambir-Malang kini beroperasi pada akhir pekan.

KA Bima tujuan Gambir-Malang kini beroperasi pada akhir pekan (Foto: ilustrasi kereta api)
Foto: ANTARA/Iggoy el Fitra
KA Bima tujuan Gambir-Malang kini beroperasi pada akhir pekan (Foto: ilustrasi kereta api)

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- PT Kereta Api Indonesia (KAI) Persero menambah waktu operasional kereta api (KA) jarak jauh. Kereta jarak jauh yang mengalami penambahan, yakni KA Bima Gambir-Yogyakarta-Solobalapan-Surabaya Gubeng-Malang.

Manajer Humas PT KAI Daop 6 Yogyakarta, Eko Budiyanto, di Solo, Kamis (9/7), mengatakan, pengoperasian kembali KA Bima ini dilakukan untuk melayani kembali penumpang tujuan Gambir maupun Malang. KA Bima merupakan KA reguler eksekutif pertama yang dijalankan.

Baca Juga

"Kereta api melintas dan berhenti di wilayah Daop 6 Yogyakarta untuk melayani masyarakat yang akan bepergian dari Gambir menuju Malang atau sebaliknya," katanya.

Selain itu, masyarakat dengan keberangkatan Stasiun Yogyakarta maupun Stasiun Solobalapan dapat menggunakan KA ini untuk bepergian menuju Gambir maupun Malang. Ia mengatakan, sebagai tahap awal KA Bima tersebut baru akan dioperasikan pada hari Jumat, Sabtu, dan Ahad.

"Ini kami lakukan karena minat masyarakat untuk bepergian dengan KA jarak jauh lebih tinggi pada akhir pekan," katanya.

Ia mengatakan, untuk perjalanan KA tersebut akan terus dievaluasi pengoperasiannya sambil menyesuaikan perkembangan di lapangan. Sementara itu, pihaknya memastikan tarif KA yang sudah dioperasikan pascanormal baru ini tidak mengalami kenaikan, di mana untuk KA komersial tarifnya sesuai dengan rentang tarif batas bawah dan tarif batas atas yang telah ditentukan.

Sebelumnya, pihaknya sudah mengoperasikan beberapa KA jarak jauh lain, di antaranya KA Joglosemarkerto dan KA Turangga.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement