REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BPJAMSOSTEK melayani pekerja dua kali lebih banyak di era normal baru dibandingkan di zaman normal sebelum pandemi Covid-19 melanda Indonesia. Sebagian besar adalah klaim jaminan hari tua (JHT).
Dirut BPJAMSOSTEK Agus Susanto mengatakan, sejak diberlakukannya protokol Lapak Asik (Layanan tanpa kontak fisik) dan layanan One to Many, rata-rata melayani 15 ribu orang di seluruh Indonesia per hari. Padahal pada era normal, hanya 8.000.
Bahkan pada 2 Juli 20220, sempat mencapai lebih dari 16.800 orang per hari di seluruh Indonesia. "Hal ini tidak lain karena adanya peningkatan kapasitas baik dari infrastruktur TI maupun personil yang bertugas di bagian customer service," ujar Agus di webinar layanan di era normal baru di Jakarta, Kamis (9/7).
Terhitung hingga Juni 2020, jumlah pengajuan klaim JHT (Jaminan Hari Tua) mencapai 1,15 juta kasus atau meningkat 10 persen (year on year, yoy). Nominalnya mencapai Rp14,35 triliun atau meningkat 16 persen (yoy).
Jika dilihat dari pengajuan klaim sepanjang bulan Juni 2020, ia menjelaskan, terjadi lonjakan sebesar 131 persen atau sebanyak 287,5 ribu dengan nominal Rp 3,51 triliun. Jumlah tersebut meningkat 129 persen lebih besar dibanding pengajuan klaim JHT sepanjang bulan Juni tahun 2019 yang sebanyak 124,5 ribu pengajuan klaim JHT.
Kegiatan webinar ini diikuti oleh 5.044 orang melalui aplikasi zoom dan disaksikan sebanyak 2.135 viewers pada kanal Youtube resmi BPJAMSOSTEK dan digelar selama 3 jam.