REPUBLIKA.CO.ID, SITUBONDO--Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) fokus terus mendorong pengembangan sektor perikanan budi daya yang dinilainya baru digarap 10 persen dari potensi maksimal. "Budi daya kita ini baru 10 persen dan itu pun belum optimal, ini perlu kami dorong terus (untuk dikembangkan), karena masih banyak ruang-ruang kosong yang perlu dikembangkan. Saya tidak berambisi semua harus terpenuhi, cukup yang 10 persen dioptimalkan," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo saat kunjungan kerja ke Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Kamis (9/7).
Ia mencontohkan, sebelumnya budi daya udang dalam luasan satu hektare hanya menghasilkan satu ton, namun saat ini dengan budi daya yang baik serta dengan cara intensifikasi bisa menghasilkan 40 ton hingga 100 ton per hektare.
Menurut dia, hal yang terpenting dalam budi daya berbagai jenis perikanan tidak perlu lahan yang terlalu besar, lahan yang kecil, namun produktif. "Dengan lahan budi daya yang kecil, tapi produktif, nantinya sisa lahan yang ada bisa ditanam bakau (mangrove) untuk penghjiauan dan di dalam bakau bisa budi daya jenis ikan lainnya yang bisa secara tradisional dan secara alamiah bisa diambil," katanya.
Dalam kunjungan kerjanya, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo meninjau pembenihan berbagai jenis ikan karapu, baramundi dan lobster di Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Situbondo.
Selain itu, Menteri Kelautan dan Perikanan juga menyerahkan bantuan perikanan budi daya dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) serta berdialog dengan pembudidaya lobster maupun ikan kerapu.