Jumat 10 Jul 2020 06:58 WIB

Usai Disterilisasi, Masjid Al Ansar Singapura Buka Kembali

Sebelumnya, pasien positif Covid-19 mengunjungi Masjid Al Ansar untuk sholat.

Rep: ndrian Saputra/ Red: Ani Nursalikah
Usai Disterilisasi, Masjid Al Ansar Singapura Buka Kembali. Seorang pekerja mengenakan pakaian pelindung (hazmat) dan masker mengepel lantai di sebuah masjid di Singapura.
Foto: AP Photo/Ee Ming Toh
Usai Disterilisasi, Masjid Al Ansar Singapura Buka Kembali. Seorang pekerja mengenakan pakaian pelindung (hazmat) dan masker mengepel lantai di sebuah masjid di Singapura.

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Masjid Al Ansar di Bedok Utara Sungapura kembali bisa menggelar sholat berjamaah setelah serangkaian sterilisasi setelah ditemukannya kasus Covid-19 di masjid itu. Sebelumnya, Departemen Kesehatan Singapura mengumumkan, Selasa (7/7), dikonfirmasi terdapat pasien positif Covid-19 yang mengunjungi Masjid Al Ansar untuk melaksanakan sholat malam. 

Orang tersebut datang ke Masjid Al Ansar sebanyak delapan kali, yakni dari 26 Juni sampai 2 Juli. Sebagai tindakan pencegahan Covid-19, pada Selasa (7/7) dan Rabu (8/7), Masjid Al Ansar pun ditutup untuk pembersihan dan penyemprotan disinfektan secara menyeluruh.  

Baca Juga

Setelah disterilisasi pada Kamis (9/7) Masjid Al Ansar kembali dibuka untuk sholat lima waktu dan rencananya hari ini (10/7) digunakan untuk sholat Jumat. Dewan Agama Islam Singapura (Muis) mengimbau masyarakat yang pernah datang ke Masjid Al-Ansar pada 26 Juni sampai 2 Juli memantau kesehatannya selama 14 hari sejak tanggal kunjungan ke masjid. 

Muis juga meminta masyarakat mencari pengobatan bila merasa tidak enak badan. "Kontak antara jamaah di masjid bersifat sementara karena pembatasan jumlah waktu yang dapat mereka habiskan di dalam," kata MUIS seperti dilansir The Straits Times, Jumat (10/7)

Muis mengingatkan masyarakat tetap waspada, mengikuti semua prosedur manajemen yang aman yang sudah ditentukan oleh masjid. Selain Muis MUIS juga meminta masyarakat tinggal di rumah jika tidak sehat.

Kelompok rentan, seperti orang tua dan anak-anak, dan  yang memiliki kondisi pernapasan kronis, sangat dianjurkan tidak datang ke masjid. Muis meminta kelompok rentan sholat di rumah saja.

"Dengan kerja sama semua orang, kita dapat menjaga Covid-19 dan secara progresif melanjutkan lebih banyak kegiatan di masjid-masjid di waktu mendatang," kata Muis.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement