Jumat 10 Jul 2020 09:55 WIB

Jadi Penyumbang Covid-19 Tertinggi, Ini Kata Wagub Jabar

Wagub mengingatkan jangan anggap AKB sebagai kehidupan normal

Rep: Bayu Adji P/ Red: Esthi Maharani
Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum saat diwawancara di Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (10/7).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum saat diwawancara di Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (10/7).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Peningkatan kasus positif Covid-19 secara nasional menembus rekor tertinggi pada Kamis (9/7). Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, tercatat ada 2.657 kasus baru per Kamis dan provinsi yang paling tinggi menyumbang kasus per hari itu adalah Jawa Barat dengan 962 kasus.

Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, dari awal pihaknya sudah terus mengingatkan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan. Meski pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sudah berakhir, protokol kesehatan seperti cuci tangan, pakai masker, dan jaga jarak, harus tetap dilaksanakan.

"Jangan anggap AKB (adaptasi kebiasaan baru) sebagai kehidupan normal," kata dia di Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (10/7).

Terkait penanganan melonjaknya kasus positif Covid-19 di Bumi Pasundan itu, ia mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar sudah berkoordinasi dengan pihak terkait. Ia mencontohkan, untuk penanganan kasus di Sekolah Calon Perwira (Secapa) Angkatan Darat (AD), Pemprov Jabar telah berkoordinasi dengan TNI AD.

Menurut dia, lantaran Secapa adalah instansi milik TNI AD, penanganannya akan dilakukan oleh instansi terkait. Isolasi untuk yang positif Covid-19 juga akan dilakukan di tempat itu. Gugus Tugas Covid-19 Jabar juga akan melakukan penyemprotan disinfektan setiap hari di lokasi itu.

Uu menambahkan, pihaknya juga akan terus melakukan tiga langkah, yang telah dilakukan sejak sebelumnya. Pertama, pemerintah akan terus mengimbau masyarakat agar memperkuat pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Kedua, pihaknya akan terus melakukan tes massif dengan target 2.000 orang per hari. Terkahir, ketika ditemukan kasus bari, penanganan akan dilakukan cepat dan akurat, sehingga tidak menularkan kepada masyarakat yang lebih luas.

Ia berharap, melonjaknya kasus Covid-19 di Jabar tidak akan membuat pemerintah kembali memberlakukan PSBB. Karena itu, ia mengingatkan masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.

"Jangan pemerintah terus gembar-gembor, tapi masyarakat tak disiplin. Perawat yang paling baik adalah diri sendiri," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement