REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Sapto Andika Candra, Febrianto Adi Saputro, Dessy Suciati Saputri
JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau lokasi pengembangan food estate atau lumbung pangan nasional dalam kunjungan kerja ke Provinsi Kalimantan Tengah, Kamis (9/7). Lumbung pangan baru di luar Pulau Jawa itu terletak di Desa Bentuk Jaya, Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas.
Begitu tiba di Bandara Tjilik Riwut, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, menggunakan pesawat kepresidenan, Presiden Jokowi langsung berjalan menuju Helikopter Super Puma TNI AU untuk perjalanan menuju Kabupaten Kapuas. Dalam penerbangan ke Kabupaten Kapuas meninjau lumbung pangan itu, Jokowi memilih didampingi Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto.
Dalam kunjungan kerja ke Kalimantan Tengah ini, Presiden didampingi oleh Menhan Prabowo Subianto, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran, dan Bupati Pulang Pisau Edy Pratowo.
Di dalam helikopter yang ditumpangi Presiden biasanya diisi 10 orang, kali ini hanya diisi 5 orang. Selain Prabowo, di dalam Helikopter Presiden dikawal tiga orang perangkat melekat lainnya, yaitu Komandan Paspampres Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, Komandan Grup A Paspampres Kolonel Inf Achiruddin, dan Ajudan Presiden Kolonel Inf Rudi Saladin.
Alih-alih mengajak Mentan Syahrul Yasin Limpo yang turut serta dalam kunjungan kerja, Jokowi lebih memilih Prabowo di satu helikopter dalam perjalanan. Mantan kompetitor Jokowi di Pilpres 2014 dan 2019 itu pun dipercaya penuh memimpin pengembangan lumbung pangan ini. Ajakan Presiden Jokowi kepada Prabowo di satu helikopter memunculkan ragam spekulasi.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad memastikan bahwa tidak ada kesepakatan apapun dibalik penunjukan Prabowo dalam memperkuat sektor pangan. Gerindra hanya menawarkan konsep terkait ketahanan di bidang pangan. Selain itu, lumbung pangan juga diperlukan sebagai cadangan logistik strategis.
“Kalau ditanya alasan Presiden Jokowi untuk menunjuk Pak Prabowo, itu ada kaitannya dengan pertahanan negara. Terutama ketahanan di bidang pangan,” kata dia.
Juru Bicara Menteri Pertahanan Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Antar-Lembaga, Dahnil Anzar Simanjuntak, sebelumnya mengatakan, Presiden memberikan mandat kepada Kemenhan untuk memperkuat sektor pangan di Indonesia. Salah satunya dengan memperkuat food estate yang akan menjadi sebuah cadangan logistik strategis milik bangsa yang akan dikelola langsung oleh prajurit TNI.
Lumbung pangan baru di Kabupaten Kapuas ini direncanakan akan menempati lahan potensial seluas 20.704 hektare (ha). Dari jumlah tersebut, lahan yang telah fungsional mencapai 5.840 ha. Secara keseluruhan, terdapat kurang lebih 165 ribu ha lahan potensial di Kalteng yang diperuntukkan bagi pengembangan kawasan lumbung pangan nasional. Saat ini lahan seluas 85.500 ha dari jumlah keseluruhan itu merupakan lahan fungsional yang sudah berproduksi tiap tahunnya.
Wakil Ketua Komisi IV DPR Daniel Johan menilai, arahan yang diberikan Presiden Jokowi kepada Prabowo merupakan tugas khusus yang diberikan sambil menguji kinerja Prabowo di sektor pangan. Hal tersebut mengingat Prabowo kerap berbicara mengenai kedaulatan pangan. “Kalau sudah diputuskan menjadi tugas Menhan ya kita dukung dan lihat bagaimana nanti jalannya,” ujar dia.
Pengembangan food estate atau lumbung pangan nasional menjadi salah satu fokus pemerintah dalam mengantisipasi kemungkinan terjadinya krisis pangan akibat pandemi Covid-19. Maka, Presiden Jokowi menargetkan secara khusus terkait hal ini. Dan, Prabowo ditunjuk mengomandani hal tersebut.
"Karena ini menyangkut cadangan strategis pangan kita, leading sector-nya akan kita berikan ke Pak Menhan yang tentu saja didukung Pak Menteri Pertanian, juga Menteri PU. Tentu saja di daerah kita harapkan ada dukungan dari gubernur dan para bupati," kata Jokowi di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah.
Presiden menargetkan, untuk tahun ini setidaknya akan diselesaikan terlebih dahulu lahan seluas 30 ribu hektare (ha) dan akan meningkat hingga dua tahun ke depan. "Kemudian berikutnya dalam 1,5 sampai maksimal 2 tahun akan ditambah lagi 148 ribu ha baik itu di Kabupaten Pulang Pisau maupun Kapuas," ujar dia.