REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pencipta lagu anak-anak Papa T Bob meninggal dunia pada Jumat (10/7) ini. Karyanya tak lekang oleh waktu hingga menjadikannya sebagai legenda pencipta lagu anak-anak di Indonesia.
Musikus dan pegiat ekonomi kreatif Anang Hermansyah mengaku berduka atas meninggalnya Papa T Bob. Menurut dia, mendiang berjasa besar dalam melahirkan lagu-lagu bagi anak Indonesia.
"Papa T Bob telah menjadi legenda bagi lahirnya lagu anak-anak di Indonesia. Kalau boleh disebut, hingga saat ini belum ada sosok sekaliber Papa T Bob khususnya dalam penciptaan lagu bagi anak-anak," ujar Anang melalui pesan singkatnya pada Republika.co.id, Jumat (10/7).
Anang berharap, kejayaan lagu anak-anak dapat kembali bangkit seperti di era 90-an. Anggota Komisi Pendidikan DPR RI periode 2014-2019 ini mengaku kurang gembira jika anak-anak menyanyi lagu yang dinyanyikan oleh orang dewasa.
"Saya pribadi kurang happy jika anak-anak menyanyi lagu dewasa. Saya berharap lahir generasi baru pengganti Papa T Bob," kata Anang.
Anang mengingatkan agar sepeninggal Papa T Bob, pembayaran royalti atas lagu-lagu ciptaan Papa T Bob tetap diteruskan kepada ahli waris. Menurut dia, hal tersebut penting diingatkan untuk memastikan hak cipta bagi pencipta dan pengarang lagu merupakan kekayaan intelektual yang tidak lekang oleh waktu.
"Karya cipta Papa T Bob harus diapresiasi dengan pembayaran royalti secara konsisten kepada ahli waris," ujar musikus asal Jember ini.
Papa T Bob memiliki nama asli Erwanda Lukas. Ia dikenal sebagai pencipta lagu bagi anak-anak era tahun 90-an. Sejumlah hit pernah diciptakan dari mendiang seperti "Diobok-obok", "Dicium Mama, Dicium Papa", "Bolo-Bolo", "Si Nyamuk Nakal", dan lain-lain.