REPUBLIKA.CO.ID, NUR SULTAN -- Pemerintah China memperingatkan tentang adanya pneumonia misterius di Kazakhstan. Beijing menyebut penyakit itu lebih mematikan dibandingkan Covid-19.
"Tingkat kematian dari penyakit ini jauh lebih tinggi dibanding virus corona. Departemen Kesehatan Kazakhstan serta lembaga-lembaga lain sedang melakukan penelitian komparatif dan belum mendefinisikan sifat virus pneumonia," kata Kedutaan Besar (Kedubes) China di Kazakhstan dalam sebuah pernyataan yang ditujukan kepada warganya di sana pada Kamis (9/7) dikutip laman South China Morning Post.
Menurut Kedubes China, penyakit pneumonia misterius itu telah meningkat secara signifikan sejak pertengahan Juni. Otoritas Kazakhstan telah melaporkan ratusan kasus baru per hari. Atyrau, Aktobe, dan Shymkent adalah beberapa kota yang menjadi pusat penyebaran penyakit tersebut.
Kedubes China mengklaim pneumonia misterius itu telah menewaskan 1.772 orang. Beberapa di antara mereka adalah warga Negeri Tirai Bambu. Oleh sebab itu China memperingatkan warganya yang tinggal di Kazakhstan untuk membatasi aktivitas di luar ruangan dan mengindari kerumunan.
China pun menyarankan warganya melakukan tindakan pencegahan, seperti mengenakan masker dan mencuci tangan. Belum ada keterangan resmi dari Kementerian Kesehatan Kazakhstan mengenai penyebaran penyakit pneumonia misterius tersebut.
Namun kantor berita Kazinform telah membuat laporan yang menyebut penyakit itu telah menyebar di Ibu Kota Kazakhstan Nur-Sultan. "Hingga 200 orang dirawat di rumah sakit setiap hari. Selama beberapa hari terakhir, sekitar 300 orang yang didiagnosis pneumonia dibawa ke rumah sakit setiap hari. Selain itu, beberapa di antaranya menerima perawatan di rumah," kata Kazinform mengutip keterangan kepala departemen kesehatan Nur Sultan.