Jumat 10 Jul 2020 15:57 WIB

Seberapa Ampuh Masker Tekan Risiko Penularan Covid-19?

Orang yang tak percaya pentingnya masker berarti abaikan bukti ilmiah.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Warga dengan mengenakan masker beraktivitas saat hari pertama pembukaan kembali pusat perbelanjaan di Pondok Indah Mall, Jakarta, Senin (15/6). Pemprov DKI Jakarta membuka kembali 80 pusat perbelanjaan atau mal di wilayah Jakarta pada minggu ketiga penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi  dengan menerapkan standar protokol kesehatan sesuai anjuran
Foto: Republika/Thoudy Badai
Warga dengan mengenakan masker beraktivitas saat hari pertama pembukaan kembali pusat perbelanjaan di Pondok Indah Mall, Jakarta, Senin (15/6). Pemprov DKI Jakarta membuka kembali 80 pusat perbelanjaan atau mal di wilayah Jakarta pada minggu ketiga penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi dengan menerapkan standar protokol kesehatan sesuai anjuran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penggunaan masker selama ini diketahui dapat melindungi orang lain dari risiko penularan Covid-19. Berbagai bukti ilmiah kini membuktikan bahwa masker juga dapat melindungi penggunanya dari risiko penularan Covid-19 dari orang lain.

Studi mengungkapkan bahwa penggunaan masker dapat menurunkan risiko penularan hingga 65 persen pada penggunanya. Perlindungan ini tak hanya diberikan masker N95 saja, tetapi masker biasa juga.

Baca Juga

"Kita mengetahui lebih banyak karena penelitian dan bukti ilmiah tambahan," jelas Kepala Departemen Penyakit Menular Anak di UC Davis Children's Hospital Dean Blumberg, seperti dilansir Fox News.

Seperti diketahui, metode penularan Covid-19 yang utama adalah melalui droplet penderita Covid-19. Percikan liur itu tak hanya bisa keluar ketika seseorang batuk atau bersin. Saat bernapas atau berbicara pun, orang bisa mengeluarkan droplet berukuran kecil, meski tak disadari.

Ukuran droplet bisa terbilang sangat kecil, yaitu hampir sepertiga dari ukuran rambut manusia. Oleh karena itu, penggunaan masker akan sangat membantu memberikan perlindungan dari paparan droplet orang lain.

"Semua orang harus menggunakan masker," jelas Blumberg.

Menurut Blumberg, orang-orang yang bersikukuh tidak percaya akan pentingnya penggunaan masker berarti sedang mengabaikan bukti ilmiah. Akan tetapi, penggunaan masker ini bukanlah perkara kepercayaan.

Selain melalui droplet, transmisi Covid-19 juga bisa terjadi melalui partikel aerosol yang keluar ketika seseorang berbicara. Beberapa studi dalam kondisi laboratorium telah menunjukkan bahwa virus SARS-CoV-2 bisa bertahan dengan bentuk aerosol dalam hitungan jam.

Partikel aerosol ini berukuran jauh lebih kecil daripada droplet, yaitu sekitar 1/100 dari ukuran rambut manusia. Ukuran yang sangat ini membuat partikel aerosol bisa menembus masuk ke dalam celah yang ada pada masker bedah atau masker kain.

Oleh karena itu, bukan hanya penggunaan masker yang penting dalam upaya pencegahan penularan Covid-19. Jaga jarak fisik dan berdiam diri di rumah bila tak ada keperluan penting juga ikut membantu mencegah penularan.

"Dia bertahan di udara," jelas profesor di bidang chemical engineering UC Davis William Ristenpart.

Bila harus berkegiatan di luar rumah, Ristenpart lebih menganjurkan kegiatan luar ruangan dibandingkan kegiatan dalam ruangan. Aliran udara yang baik di luar ruangan dapat memencarkan virus.

"Bila Anda (berkegiatan) dalam ruangan, ingat untuk membuka jendela. Anda membutuhkan sebanyak mungkin udara segar," tambah Ristenpart.

Dari berbagai penelitian kini diketahui bahwa penggunaan masker dapat menurunkan risiko penularan hingga 65 persen untuk penggunanya. Selain itu, jaga jarak fisik atau sosial dapat menurunkan risiko penularan hingga 90 persen.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement