REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 19 dosen Universitas Hasanudin (Unhas) Makassar didapati reaktif setelah dilakukan tes cepat virus SARS-CoV-2 alias Covid-19 di GOR Unhas Tamalanrea. Mereka saat ini menjalani isolasi mandiri setelah menjalani pengambilan sampel swab di lokasi sama.
"Mereka melakukan isolasi mandiri sambil menunggu hasil test PCR (polymerase chain reaction)," kata Kasubdit Humas dan Informasi Publik Direktorat Komunikasi Unhas Ishaq Rahman dalam keterangan, Jumat (10/7).
Ishaq mengatakan, tes cepat tersebut dilakukan tiga hari mulai Rabu (8/7) hingga Jumat (10/7). Tes massal itu dilakukan kepada seluruh dosen yang mengajar di lingkungan civitas akademika tersebut. Seribu lebih dosen ikut berpartisipasi.
Dia mengungkapkan, sebanyak delapan orang ditemukan reaktif pada tes cepat hari pertama. Ricinanya, empat orang berasal dari fakultas politik, dua orang dari fakultas budaya serta satu masing-masing dari fakultas ekonomi dan bisnis serta fakultas hukum
Sedangkan ada enam orang ditemukan reaktif pada tes hari kedua. Sebanyak dua orang dari fakultas ilmu kelautan dan perikanan dan satu orang dari masing-masing fakultas hukum, Keperawatan, MIPA dan Farmasi.
Sementara pada tes hari ketiga menemukan lima orang reaktif yang terdiri dari tiga orang fakultas kesehatan masyarakat dan dua orang dari fakultas teknik. Ishaq mengungkapkan, tes dilakukan sebagai upaya Unhas untuk menjadikan kampus sebagai kawasan bersih Covid-19.
Salah seorang dosen fakultas kesehatan masyarakat Unhas Ridwan Amiruddin lantas mengunggah hasil tes cepat yang dia lakukan di media sosial. Ahli epidemiologi Unhas itu merupakan satu dari puluhan dosen yang mendapatkan hasil reaktif.
"Hasil rapid test reaktif, menunggu hasil PCR. Mohon doanya. Saya baik-baik saja dan isolasi mandiri," katanya.
Sekretaris Unhas Nasaruddin Salam mengatakan, kegiatan rapid test ini merupakan bentuk komitmen kampus untuk menjadikan bagian dari solusi. Dia mengungkapkan, tes massal serupa sebelumnya juga sempat diikuti sekitar dua ribuan tenaga kependidikan.
Meski demikian, masih ada sebagian dosen tidak dapat hadir mengikuti tes cepat tersebut karena beberapa alasan karena alasan kesibukan di luar kampus. Saat ini Unhas sedang dalam masa semester antara sehingga tidak ada kegiatan akademik di dalam kampus.
Direktur Komunikasi Unhas Suharman Hamzah mengatakan bahwa tes memang dilakukan guna mendeteksi potensi keberadaan infeksi virus di lingkungan kampus. Menurutnya, yang paling penting adalah melakukan penapisan, mencari yang terpapar agar dapat dipisahkan dan disembuhkan, sambil kita mengambil langkah-langkah pencegahan lanjutan.