REPUBLIKA.CO.ID, Segala rezeki bersumber dari Allah SWT. Setiap makhluk memperoleh jatah rezeki masing-masing. Dari segi kuantitas, jumlahnya memang tidak sama antara satu dengan yang lainnya. Akan tetapi, Allah telah memastikan ketercukupan rezeki bagi seluruh ciptaan-Nya dalam menjalani kehidupan di dunia. Tidak perlu merasa risau tentang rezeki.
Nabi SAW telah mengingatkan umatnya:
لو أنَّكُمْ تَتَوكَّلُونَ علَى اللهِ حقَّ توكُّله لرزقَكم كما يرْزقُ الطَّيرَ، تغدوا خِماصًا وتَرُوحُ بِطانًا
“Sekiranya kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya, niscaya Allah akan memberikan rezeki, sebagaimana Dia memberikan rezeki kepada seekor burung yang keluar pada pagi dalam keadaan lapar dan kembali pada sore dalam keadaan kenyang.” (HR Tirmidzi). Berikut ini beberapa jalan rezeki dalam Islam:
Gemar sedekah
Allah SWT menjanjikan kebaikan sebagai balasan bagi orang-orang yang bersedekah. Bahkan, ganjaran itu dilipatgandakan pula. Hal ini disebutkan dalam surat al-Baqarah ayat 245:
مَنْ ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ أَضْعَافًا كَثِيرَةً ۚ وَاللَّهُ يَقْبِضُ وَيَبْسُطُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipatgandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki), dan kepada- Nya-lah kamu dikembalikan.”
Sedekah tidak mesti dengan harta benda saja. Nabi SAW bersabda:
تبسُّمُكَ في وجْهِ أخيكَ لَكَ صدقةٌ وأمرُكَ بالمعروفِ ونَهيُكَ عنِ المنْكرِ صدقةٌ وإرشادُكَ الرَّجلَ في أرضِ الضَّلالِ لَكَ صدقةٌ وبصرُكَ للرَّجلِ الرَّديءِ البصرِ لَكَ صدقةٌ وإماطتُكَ الحجرَ والشَّوْكَ والعظمَ عنِ الطَّريقِ لَكَ صدقةٌ
“Senyummu kepada saudaramu adalah sedekah, ajakanmu terhadap kebaikan adalah sedekah, bantuanmu terhadap orang yang tak bisa melihat adalah sedekah, menyingkirkan batu, duri, dan tulang di jalanan itu sedekah.”
Selalu bersyukur
Syukur dapat menjadi energi yang menguatkan hati, baik di kala suka maupun duka. Rasa syukur memunculkan optimisme dalam menjalani kehidupan. Nabi SAW telah menegaskan kebiasaan bersyukur sebagai salah satu ciri idela orang-orang yang beriman. Iman terbagi dua. Setengahnya dalam sabar dan setengahnya lagi dalam syukur (HR al-Baihaqi).
Syukur juga berkaitan dengan jalan rezeki. Perhatikan, misalnya, surah Ibrahim ayat 7:
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
“Dan (ingatlah pula), tatkala Tuhanmu memaklumkan: 'Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”
Rezeki tak Terduga
At-Thalaq ayat 2-3 menekankan hubungan antara ketakwaan kepada Allah SWT dan kemudahan memperoleh rezeki.
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangkasangka.
Salah satu makna takwa adalah melaksanakan semampunya perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangan-Nya. Dengan bertakwa, seorang insan dapat dimudahkan dalam menjalani usahanya serta mencapai derajat kemuliaan.