Jumat 10 Jul 2020 21:48 WIB

Kecerdasan Buatan Solusi Dongkrak Kebiasaan Menabung

AI dapat membuat pengalaman pengguna menjadi lebih lancar dan personal

Rep: arie lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Menabung untuk miliki hunian (ilustrasi).
Foto: Freepik.com
Menabung untuk miliki hunian (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Kebiasaan menabung masyarakat Indonesia masih rendah. Pada 2019 rasio tabungan terhadap gross domestic product (GDP) orang Indonesia masih berada pada angka 30,78 persen.

Padahal, menurut Presiden Direktur Amar Bank, Vishal Tulsian, menabung dan investasi menjadi cara paling efektif untuk bertahan menghadapi ancaman resesi. Seperti diketahui, pandemi Covid-19 berpotensi menyeret Indonesia masuk ke jurang resesi pada kuartal III/2020.

Karena itu, Vishal menilai diperlukan solusi untuk mendorong kebiasaan menabung masyarakat. Solusi tersebut, salah satunya bisa dilakukan dengan memanfaatkan teknologi artifisial intelligence (AI)/kecerdasan buatan.

"AI bisa digunakan untuk mengetahui tingkat kesehatan keuangan nasabah dan menawarkan cara mudah untuk mengelola keuangan nasabah," ujar Vishal, dalam siaran persnya, Jumat (10/7).

Menurut Vishal, dengan AI dapat digunakan memberitahu tentang pola pemasukan dan pengeluaran keuangan. Berdasarkan data tersebut, nasabah dapat didorong untuk membangun kebiasaan menabung. Oleh karena itu, Amar Bank berkolaborasi dengan Google Cloud didukung oleh FIS Cloud dan Infofabrica mencoba menghadirkan solusi untuk mendorong masyarakat menabung dengan menggunakan AI. Yakni, melalui produk Senyumku.

Vishal menjelaskan, Senyumku adalah digital-only bank pertama di Indonesia yang diluncurkan di cloud dan dilengkapi dengan AI. Penggunaan AI, dalam hal ini kecerdasan data analytics dan machine learning dalam aplikasi tersebut memungkinkan untuk memberikan pengalaman nasabah yang dipersonalisasi dengan lebih cepat. 

"Kami berharap, kehadiran Senyumku dapat menjadi solusi masyarakat untuk membantu mereka membangun kebiasaan menabung dan mengelola keuangan dengan bijak,” kata Vishal.

Teknologi cloud yang digunakan, kata dia, akan memberikan pengalaman menabung yang mudah dan aman. Selain itu akan memberikan fasilitas bagi nasabah dalam mengendalikan dan memantau keuangannya melalui smartphone. 

Sementara menurut Country Director Google Cloud di Indonesia, Megawaty Khie, AI  dapat membuat pengalaman pengguna menjadi lebih lancar dan personal, termasuk untuk layanan perbankan. Hal itu, tidak dapat dilakukan tanpa cloud.

Seperti diketahui, teknologi cloud sudah banyak diadopsi sejumlah industri, termasuk perbankan, untuk memperluas jangkauan bisnis. Sesuai dengan peraturan, perbankan hanya tidak diizinkan menggunakan solusi cloud dari luar negeri atau data center yang berkedudukan di luar Indonesia.

Karena itu peluncuran regional baru Google Cloud di Jakarta tentu memberikan angin segar bagi industri tanah air, termasuk Amar Bank untuk menggunakan layanan Google. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement