Jumat 10 Jul 2020 21:58 WIB

Dua Penumpang Positif Covid-19, KRL Jangan Tambah Kapasitas

Saat ini satu gerbong hanya diisi 72 orang.

Red: Gilang Akbar Prambadi
Sejumlah calon penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) Commuterline mengantre memasuki Stasiun KA Bogor.
Foto: ANTARA/Aditya Pradana Putra
Sejumlah calon penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) Commuterline mengantre memasuki Stasiun KA Bogor.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, ditemukannya dua dari 155 penumpang commuter line atau kereta rel listrik (KRL) positif Covid-19 setelah menjalani tes usap menunjukkan bahwa moda transportasi itu masih belum aman untuk ditambah kapasitasnya.

"Dari hasil tes usap yang dilakukan pada Selasa, (7/7) bisa disimpulkan belum memungkinkan menambah kapasitas penumpang KRL," kata Bima Arya di Kota Bogor, Jumat (10/7).

PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) sebagai operator commuter line di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) sampai saat ini mengizinkan penumpang KRL maksimal 72 orang di setiap gerbong.

Pemerintah Kota Bogor yang didukung Pemerintah Provinsi Jawa Barat, melakukan rapid test dan tes usap di Stasiun Bogor untuk menelusuri dan memetakan potensi penularan COVID-19 pada penumpang KRL.