REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sergio Perez secara mengejutkan tampil sebagai yang tercepat di sesi latihan bebas pertama (FP1) Grand Prix Styria di Austria, Jumat (10/7). Hal ini seolah membuktikan jika Racing Point mampu bertarung dengan tim papan atas musim ini.
Perez mencetak waktu satu menit 4,867 detik dengan ban soft. Ia unggul dengan marjin sangat tipis 0,096 detik dari Max Verstappen dari tim Red Bull yang menggunakan kompon ban yang sama.
Laman resmi F1, Jumat, melaporkan, duet pebalap Mercedes, Valtteri Bottas dan Lewis Hamilton, yang mencatatkan waktu terbaiknya dengan ban medium, masing-masing berada di peringkat ketiga dan keempat, 0,2 detik lebih lambat dari pemuncak sesi. Catatan Perez hari ini lebih lambat 0,051 dari waktu tercepat yang dibuat Hamilton di FP1 akhir pekan lalu ketika seri pembuka yang digelar di sirkuit yang sama.
Lance Stroll menjadi pebalap Racing Point tercepat kedua, membawa mobil RP20 yang dijuluki "pink Mercedes" itu di peringkat kelima yang berjarak 0,529 detik dari rekan satu timnya diikuti oleh Alexander Albon (Red Bull), Carlos Sainz (McLaren), dan Pierre Gasly (AlphaTauri). Sementara itu Sebastian Vettel hanya mampu membawa Ferrarinya mencatatkan waktu di peringkat 10, terpaut 0,001 detik dari Daniel Ricciardo (Renault) yang berada di P9.
Sedangkan pebalap Ferrari lainnya, Charles Leclerc, terpaut 0,9 detik dari pemuncak sesi untuk finis P12. Ferrari membawa sejumlah upgrade ke seri kedua musim ini setelah tak puas dengan paket mobil SF1000 mereka yang terlihat dari performa buruk kedua mobilnya di sesi latihan akhir pekan lalu.
Sementara itu, pebalap cadangan Alfa Romeo, Robert Kubica diturunkan untuk mengumpulkan data dan melahap 31 putaran di FP1. Williams juga menurunkan pebalap cadangan mereka, Jack Aitken, yang finis P17 setelah menjalani 35 putaran.
Nicholas Latifi menepikan mobil Williams FW43nya setelah mengalami masalah teknis di trek sehingga menyebabkan bendera merah dikibarkan untuk menghentikan sementara sesi latihan setelah baru berjalan 30 menit.
Ikuti Whatsapp Channel Republika