REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) untuk Palestina Syahrul Aidi Mazaat mengundang duta besar Palestina ke Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta. Dalam pertemuan tersebut Indonesia menegaskan sikap penolakannya terhadap aneksasi Israel terhadap Palestina.
"Mereka sangat senang sekali dan apresiasi bagaimana sikap Indonesia terhadap Palestine jadi negara yang terdepan dalam membela Palestina," kata Syahrul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (10/7).
Dalam pertemuan tersebut juga dihadiri perwakilan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu). Dirinya juga mendapatkan informasi bahwa Kemenlu sudah melakukan banyak hal dalam membela Palestina.
"Alhamdulilah sikap kita dalam Palestina ini sebagai Indonesia yang diamanahkan dalam UUD RI menolak penjajahan di atas dunia maka mendukung kemerdekaan palestina. Oleh karena itu hubungan ini akan selalu kita jalin termasuk kita merencanakan pertemuan dengan parlemen Palestina," ujar politikus PKS tersebut.
Selain GKSB, Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) juga telah menyatakan sikap serupa. Ia berharap, Palestina bisa belajar dari Indonesia yang telah dijajah cukup lama di masa kolonial.
"Indonesia 350 tahun dijajah ternyata kemerdekaan itu kita dapatkan ketika kita bersatu. Walaupun kita terdiri dari berbagai suku dan bangsa, tetapi ketika kita menyatu itu menjadi kekuatan," ungkapnya.
Dubes Palestina Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun mengatakan, Indonesia memainkan peran cukup penting dalam isu Palestina. Dirinya juga menyambut baik kebijakan-kebijakan yang dilakukan Kementerian Luar Negeri Indonesia terkait isu Palestina.
"Insya Allah ke depannya akan menjalin kerja sama antara parlemen Indonesia dan parlemen Palestina khususnya menghadapi ancaman aneksasi," ungkapnya.