REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk akan membangun data center berskala besar dengan sertifikasi tingkatan (Tier) III dan Tier IV, Telkom HyperScale Data Center (HDC). Data center ini untuk mengakselerasi bisnis digital sebagai pendukung berbagai layanan dan solusi teknologi informasi dan komunikasi (ICT).
“Dengan kategori tier III dan tier IV, maka data center ini memiliki spesifikasi, fasilitas dan tingkat layanan terbaik dengan 99,995 persen uptime dan fully redundant infrastructure. Ini memantapkan langkah Telkom menjadi perusahaan telekomunikasi dengan memperkuat fondasi bisnis digital di masa depan, khususnya untuk domain digital platform,” kata Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah, dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (10/7).
Menurut Ririk, data center yang segera dibangun di Berkasi ini menjadi salah satu data center berkapasitas terbesar di Indonesia, dengan konsep ECO (Evolve, Connected, & Origin) - “green data center” dan menggunakan anyaman sebagai material untuk desain gedung.
“Ini menunjukkan semangat TelkomGroup untuk terus bertumbuh melalui inovasi dan eksplorasi yang mengedepankan peningkatan efektivitas dan efisiensi demi menciptakan pengalaman digital terbaik pelanggan, namun tidak meninggalkan sentuhan ciri khas budaya Indonesia di dalamnya,” ujarnya.
Ia menambahkan, HyperScale Data Center membuktikan keseriusan Telkom menjadi pemain terbesar di pasar digital platform, di mana data center ini tidak hanya dapat digunakan oleh korporasi dan pelaku industri di Indonesia tapi juga untuk pemain besar pemain konten kelas dunia.
Sementara itu, Direktur Network & IT Solution Telkom, Herlan Wijanarko menjelaskan, Telkom HyperScale Data Center memiliki banyak kelebihan, khususnya dalam hal konektivitas dan cakupan \terluas di seluruh Indonesia, terhubung dengan akses jaringan milik TelkomGroup baik domestik maupun mancanegara.
“Data center ini akan didesain dengan sertifikasi berstandar Internasional Uptime Tier IV. Telkom HyperScale Data Center ini ditujukan untuk mega player, global player, dan korporasi dari berbagai sektor seperti finance & banking, government, private sector, manufacturing, content provider, global cloud provider,” ujar Herlan.
Sebelumnya Telkom telah memiliki 22 data center yang terdiri dari 5 data center internasional, 14 Neucentrix serta 3 data center tier 3 dan 4. Dengan kehadiran Telkom HyperScale Data Center ini, TelkomGroup semakin mengukuhkan dan mempertahankan posisinya sebagai market leader bisnis data center.
Dengan dukungan data center yang tersebar di banyak lokasi dan terhubung dengan jaringan broadband, maka Telkom siap dan mampu mengakomodasi kebutuhan mendatang, seperti edge computing, 5G services, blockchain dan kebutuhan masa depan lainnya.
Telkom HyperScale Data Center dibangun di lahan seluas 65.000 m2 dan total kapasitas hingga 10.000 rack serta kapasitas total daya listrik sekitar 75 MW dengan pembangunan yang dilaksanakan dalam beberapa tahap.
Tahap pertama akan dibangun 1 gedung data center, powerhouse, dan gedung kantor yang diperkirakan selesai pada kuartal II 2021. Dengan konsep green data center, Telkom HyperScale Data Center berkomitmen untuk menekan penggunaan emisi gas karbondioksida dengan merencanakan pembangunan pembangkit listrik tenaga gas serta penggunaan solar panel untuk area umum dan kantor di sekitar lokasi area.
“Dengan teknologi terdepan, inovasi terbaik dari sinergi TelkomGroup yang ada di dalam Telkom HyperScale Data Center ini, kami optimis ke depan Telkom dapat menjadi pemain besar untuk bisnis data center dan semakin memperkuat domain digital platform seperti yang dicanangkan perusahaan,” tutup Ririek.