REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi masih mengusut kematian seorang editor Metro TV, Yodi Prabowo. Rekan-rekan kerja korban pun dimintai keterangan oleh pihak kepolisian.
Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan, AKBP Irwan Susanto mengatakan, pihaknya meminta keterangan sejumlah rekan kerja Yodi. Dia menyebut, hal itu dilakukan untuk mengumpulkan informasi mengenai keseharian korban. "Teman-teman dari Metro TV untuk dimintakan keterangan kesehariannya, teman-teman korban ini seperti apa," kata Irwan saat dikonfirmasi, Jumat (10/7).
Irwan menjelaskan, polisi pun menjemput langsung terhadap rekan-rekan kerja korban di kantor Metro TV yang hendak dimintai keterangan. Dia menegaskan, penjemputan itu bukanlah tindakan penangkapan.
"Bukan ditangkap. Kan koordinasinya kita enggak kenal sama teman-teman Metro TV, ya kita jemput. Kira-kira mana yang penting untuk dimintai keterangan," jelas Irwan. "Kita lagi minta absen, segala macam. Keseharian korban di sini bagaimana," sambungnya.
Meski demikian, Irwan tidak merinci berapa jumlah rekan kerja korban yang dimintai keterangan terkait kasus tersebut. Sebelumnya, jasad Yodi Prabowo ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di pinggir Jalan Tol JORR Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (10/7) siang. Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, polisi menduga Yodi menjadi korban pembunuhan. Sebab, ditemukan luka tusuk di tubuh korban.
Namun, polisi masih melakukan penyelidikan mendalam terkait hal tersebut. Sementara itu, jasad korban telah dievakuasi ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.