Sabtu 11 Jul 2020 08:20 WIB

Pelindo 1: Arus barang di Pelabuhan Kuala Tanjung Naik Pesat

Arus barang di Pelabuhan Kuala Tanjung naik dua kali lipat pada semester I 2020.

Kegiatan operasional di Pelabuhan Kuala Tanjung, Medan, Sumatra Utara
Foto: Republika/Heru
Kegiatan operasional di Pelabuhan Kuala Tanjung, Medan, Sumatra Utara

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo 1 menyatakan pertumbuhan arus peti kemas, curah cair, general cargo, maupun jumlah kunjungan kapal di Kuala Tanjung Multipurpose Terminal (KTMT), Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara, pada semester I 2020 tumbuh pesat. Angka pertumbuhannya hampir dua kali lipat dibandingkan dengan 2019.

Arus bongkar muat peti kemas hingga semester I 2020, mencapai 23.558 TEUs atau setara dengan 22.334 box dengan kunjungan kapal sebanyak 94 kunjungan, meningkat dibanding sepanjang tahun 2019 yang hanya sebanyak 23.937 TEUs atau setara dengan 22.870 box dengan kunjungan kapal sebanyak 112 kunjungan.

Baca Juga

“Kuala Tanjung Multipurpose Terminal melayani ekspor perdana menggunakan Kapal Wan Hai 505 dengan rute direct call intra Asia India menuju China pada 27 Desember 2018. Sedangkan untuk pengoperasian perdana KTMT ditandai dengan bersandarnya kapal MV Oriental Diamond milik pelayaran PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL) pada 28 April 2019,” kata Direktur Teknik Pelindo 1 Hosadi A. Putra, dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (10/7).

Menurut Hosadi A. Putra, KTMT juga telah melakukan ekspor perdana curah cair dengan menggunakan Kapal MT Ocean Integrity membawa komoditas Crude Palm Oil (CPO) sebanyak 2.000 metrik ton (MT) menuju India pada 2 Agustus 2019.

Selama2019, kunjungan kapal yang melayani bongkar muat curah cair di KTMT sebanyak 14 kunjungan kapal atau sebanyak 102.200 ton. Sedangkan sampai dengan semester I tahun 2020, throughput curah cair sudah mencapai 181.885 ton dengan 22 kunjungan kapal.

Selain itu, bongkar muat general cargo di KTMT juga mengalami pertumbuhan positif. Tahun 2019, KTMT melayani bongkar muat general cargo sebanyak 16.970 ton dengan kunjungan kapal sebanyak 4 call. Sedangkan sampai dengan Juni 2020, kunjungan kapal untuk bongkar muat general cargo sebanyak 8 call dengan melayani bongkar muat sebanyak 38.252 ton. Arus barang dan kunjungan kapal di semester I tahun 2020 ini naik dua kali lipat dibandingkan dengan tahun 2019.

“Melihat pertumbuhan arus peti kemas, curah cair, maupun general cargo di KTMT, Pelindo 1 optimis akan terus mengalami pertumbuhan yang positif dan meningkat. Pelabuhan Kuala Tanjung didukung dengan lokasi yang strategis di sepanjang Selat Malaka sehingga kami akan terus bekerja keras untuk mengoptimalkan peluang tersebut,” kata Komisaris Utama Pelindo 1 Achmad Djamaludin.

Saat ini terdapat beberapa pelayaran petikemas domestik yang rutin masuk di KTMT yakni SPIL, Tempuran Emas (Temas Line), dan Meratus, sedangkan untuk petikemas internasional yakni Forecastle Shipping and Logistics.

Untuk curah cair, melayani bongkar muat CPO dan turunannya milik PT Industri Nabati Lestari, PT Astra Argo Lestari, dan PT Pekebunan Nusantara III, serta melayani general cargo milik Balai Teknik Perkeretaapian, PT Waskita Beton Precast, PT Multimas Nabati Asahan, dan PT Cemindo Gemilang.

KTMT juga siap melayani permintaan pelayanan bongkar muat curah kering dari cargo owner, karena cukup banyak komoditas curang kering terutama untuk produk pertanian yang meliputi jagung, beras, palm kernel, dan lainnya.

Pelabuhan Kuala Tanjung memiliki dermaga 500x60 m, trestle sepanjang 2,8 km, serta dilengkapi rak pipa 4 line x 8 inch. KTMT dilengkapi sarana dan prasarana infrastruktur bongkar muat modern dan canggih antara lain 3 unit Ship to Shore (STS) Crane, 8 unit Automated Rubber Tyred Gantry (ARTG) Crane, 21 unit truck terminal, 2 unit Mobile Harbour Crane (MHC), 22 tangki timbun yang mampu melayani hingga 1.000 ton per jam dengan 4 jaringan pipa yang dilengkapi dengan 8 pompa, serta Terminal Operating System (TOS) peti kemas maupun curah cair.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement