Sabtu 11 Jul 2020 10:29 WIB

Pemerintah Perlu Evaluasi Rencana Pembukaan Sekolah

Permintaan evaluasi rencana pembukaan sekolah menyusul klaster Covid-19 di Secapa.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Ratna Puspita
Lebih dari 1.200 siswa Secapa AD di Bandung, Jabar, terdeteksi positif Covid-19. Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo mengimbau pemerintah untuk mengevaluasi kembali terkait rencana pemerintah membuka kembali aktivitas pendidikan baik di sekolah berasrama seperti di sekolah kedinasan, pesantren, maupun di sekolah biasa.
Foto: Republika/Edi Yusuf
Lebih dari 1.200 siswa Secapa AD di Bandung, Jabar, terdeteksi positif Covid-19. Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo mengimbau pemerintah untuk mengevaluasi kembali terkait rencana pemerintah membuka kembali aktivitas pendidikan baik di sekolah berasrama seperti di sekolah kedinasan, pesantren, maupun di sekolah biasa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo mengimbau pemerintah untuk mengevaluasi kembali terkait rencana pemerintah membuka kembali aktivitas pendidikan baik di sekolah berasrama seperti di sekolah kedinasan, pesantren, maupun di sekolah biasa. Imbauan tersebut menyusul ditemukannya klaster baru di Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD) di Hegarmanah, Kota Bandung beberapa waktu lalu.

"Dengan berkaca pada hasil temuan klaster baru di pelatihan asrama militer ini tentu kita menjadi alat ukur parameter utama untuk perlu tidaknya, boleh tidaknya untuk membuka di ponpes, atau di asrama lain atau sekolah lain," kata Rahmad kepada Republika, Sabtu (11/7).

Baca Juga

Menurutnya, evaluasi tersebut perlu dilakukan sampai masyarakat betul-betul disiplin menerapkan protokol covid-19. Karena itu, ia juga mendorong agar sekolah-sekolah sementara ini memanfaatkan teknologi di tengah kondisi saat ini.

"Siap tidak siap harus dipersiapkan, gagap tidak gagap harus kita persiapkan. Untuk itu sekali lagi saya dorong kepada pemerintah untuk jadi bahan yang berharga pertimbangan evaluasi agar ini menjadi peringatan keras bagi dibukanya sekolah asrama, pendidikan asrama maupun sekolah-sekolah," ujarnya. 

Kendati demikian, ia menganggap kemunculan klaster di Secapa AD sebagai sebuah pelajaran yang berharga. Adanya kejadian tersebut menurutnya bisa menjadi patokan pemerintah dalam mengambil keputusan terkait pembukaan sekolah.

"Tentu di militer saja sudah sedemikian rupa ditemukannya klaster apalagi yang tingkat disiplinnya di bawah militer tentu akan lebih hati-hati," ungkapnya. 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اِعْلَمُوْٓا اَنَّمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَّلَهْوٌ وَّزِيْنَةٌ وَّتَفَاخُرٌۢ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِى الْاَمْوَالِ وَالْاَوْلَادِۗ كَمَثَلِ غَيْثٍ اَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهٗ ثُمَّ يَهِيْجُ فَتَرٰىهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُوْنُ حُطَامًاۗ وَفِى الْاٰخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيْدٌۙ وَّمَغْفِرَةٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرِضْوَانٌ ۗوَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا مَتَاعُ الْغُرُوْرِ
Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sendagurauan, perhiasan dan saling berbangga di antara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian (tanaman) itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridaan-Nya. Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu.

(QS. Al-Hadid ayat 20)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement