REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kia mengatakan telah mulai memproduksi Sorento Hybrid, yang mewakili implementasi penggerak listrik pertama pada sport utility vehicle (SUV) andalan Kia. Dibangun sesuai standar produksi Kia, Sorento generasi keempat baru ini diproduksi di fasilitas produksi Hwasung Kia di Korea, dengan varian bensin dan diesel juga diproduksi di jalur produksi yang sama.
Sorento Hybrid pertama yang memulai jalur produksi ditujukan untuk pasar Eropa, dan mobil ini juga akan segera memasuki produksi untuk Amerika Utara di Kia West Point, Georgia, AS. Sorento telah menjadi andalan jajaran global Kia selama hampir dua dekade, lebih dari tiga juta model Sorento telah terjual di seluruh dunia sejak diluncurkan pada tahun 2002.
Sorento generasi keempat ini akan dijual di Eropa mulai kuartal ketiga 2020, sementara untuk pasar global akan bisa dipesan mulai akhir tahun ini.
Menjelang akhir tahun 2020, Sorento baru juga akan tersedia di pasar-pasar tertentu untuk pertama kalinya sebagai Plug-in Hybrid, dengan produksi akan dimulai di Hwasung di akhir tahun.
Sorento Hybrid dibekali mesin T-GDi (injeksi langsung bensin turbocharged 1.6 liter) 1.6 liter bersama paket baterai polimer lithium-ion 1,49 kWh dan motor listrik 44,2 kW. Kia telah menempatkan baterai Sorento di di bawah lantai, dengan dampak minimal pada kabin atau ruang bagasi.
Mobil ini menghasilkan tenaga maksimum 230 ps dan torsi 350 Nm, dengan emisi CO2 rendah dan diklaim berkinerja tinggi. Tenaga dikirim melalui transmisi otomatis enam percepatan melalui perangkat listrik yang dipasang pada transmisi, memungkinkan daya penuh mesin dan motor ditransfer secara paralel dengan kehilangan energi minimal.
Hasilnya adalah kecepatan respons akselerasi pada kecepatan berapa pun, dengan akses langsung ke daya baterai yang tersedia pada kecepatan lebih tinggi.