Sabtu 11 Jul 2020 15:10 WIB

Polisi Andalkan Kesaksian Anak Dalam Pencarian Artis Naya Rivera

Naya Rivera tenggelam di danau?

Rep: viva.co.id/ Red: viva.co.id
Naya Rivera.
Naya Rivera.

VIVA – Kabar mengejutkan datang dari bintang Glee, Naya Rivera. Aktris sekaligus penyanyi Amerika Serikat dikabarkan hilang pada 8 Juli 2020 lalu setelah putranya yang berusia empat tahun, Josey, ditemukan sendirian di sebuah perahu yang ia sewa di Danau Piru di Ventura County, California.

Hingga saat ini pihak kepolisian masih melakukan pencarian untuk menemukan Rivera. Namun, mereka mengaku kesulitan untuk menemukan Rivera karena kondisi danau tersebut.

Menurut wakil CBS Los Angeles, penyelam andal sekal pun bisa menyerah pada arus danau yang berbahaya. Belum lagi tanaman bawah air yang tinggi sehingga bisa melilit penyelam.

Meski begitu, pihak kepolisian mengatakan bahwa mereka "yakin" akan menemukan jasad Naya Rivera yang diduga tenggelam di danau. Polisi setempat menjelaskan bahwa pihaknya tidak menemukan bukti bahwa Rivera dapat berenang hingga ke tepi danau.  

"Hari pertama kami adalah upaya penyelamatan. Itu adalah upaya penyelamatan jiwa. Kami mencari dengan orang-orang di darat, di tepu danau. Kami tidak hanya mencari dia secara fisik, kami mencari petunjuk, bukti apa pun yang menunjukkan bahwa ia berhasil sampai ke tepu," kata Sersan Kantor Wilayah Ventura, Kevin Donoghue, dikutip dari laman Mirror, Sabtu, 11 Juli 2020.

Karena tidak adanya cukup bukti, Donoghue mengaku saat pihaknya akan berfokus pada kesaksian putra dari Rivera. Mengingat hanya dialah saksi kunci dari kejadian ini.

"Kami tidak menemukan petunjuk, bukti apa pun yang menunjukkan dia berhasil sampai ke tepi. Bukti paling meyakinkan yang kami pegang saat ini adalah pernyataan dari putranya, satu-satunya saksi. Dia mengamati ibunya menghilang di bawah air sehingga kami sangat yakin dia ada di dalam air dan suatu saat kita akan menemukannya di danau," kata dia.

Kasus ini bukanlah yang pertama terjadi di danau tersebut. Dilaporkan ada sejumlah kematian telah terjadi di danau tersebut dalam 40 tahun terakhir. Kondisi termasuk puing-puing, pusaran air dan suhu air telah dikaitkan dengan kematian lebih dari 23 orang antara tahun 1977 hingga 2000.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan viva.co.id. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab viva.co.id.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement