Sabtu 11 Jul 2020 22:35 WIB

Pemerintah Gandeng Pimpinan Ponpes Atasi Penyebaran Covid-19

Pondok pesantren diminta tetap melaksanakan protokol kesehatan dengan ketat.

Red: Andri Saubani
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, S.I.P., bersama Kapolri Jenderal Polisi Drs. Idham Azis, M.Si., melaksanakan kunjungan ke Pondok Pesantren (Ponpes) Subulul Huda Kembangsawit, Madiun, Jawa Timur, Jumat (10/7).
Foto: Puspen TNI
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, S.I.P., bersama Kapolri Jenderal Polisi Drs. Idham Azis, M.Si., melaksanakan kunjungan ke Pondok Pesantren (Ponpes) Subulul Huda Kembangsawit, Madiun, Jawa Timur, Jumat (10/7).

REPUBLIKA.CO.ID, Pemerintah menggandeng para pimpinan pondok pesantren dalam upaya mengatasi penyebaran Covid-19 khususnya di Sulawesi Selatan (Sulsel). Hal itu disampaikan Pangalima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto saat bersilaturahmi dengan pimpinan Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Makassar serta Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum Kabupaten Maros, Sabtu (11/7).

"Karena vaksinnya belum ditemukan, oleh sebab itu apa yang dilaksanakan di pondok pesantren agar tetap berjalan sesuai kurikulum yang ada, namun tetap melaksanakan protokol kesehatan dengan ketat," kata Hadi.

Baca Juga

Hadi bersama Kapolri Jenderal Idham Azis didampingi Gubernur Sulawesi Selatan, Prof HM Nurdin Abdullahsaat melaksanakan kunjungan kerja hari kedua di Kota Makassar dan Kabupaten Maros. Di Mess Antariksa Lanud Hasanuddin, Kabupaten Maros, Panglima TNI, Kapolri, dan Gubernur Sulsel bersilaturahmi dengan pimpinan Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Makassar serta Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum Kabupaten Maros.

Pemangku kepentingan ponpes juga diharapkan menjadi agen dalam menyiarkan kegiatan yang ada di ponpes terkait dengan penerapan protokol kesehatan, katanya.

"Mudah-mudahan ke depan juga kita tetap melaksanakan protokol kesehatan dan bisa menjadi agen dalam menyiarkan kegiatan yang ada di pondok pesantren terkait dengan protokol kesehatan. Itu yang tadi kami sampaikan pada pimpinan pondok pesantren," ujar Hadi.

Di sekolah mengacu pada protokol kesehatan, namun apabila ada kejadian tetap akan dilakukan evaluasi kemudian segera akan melihat kurikulum yang ada. Semuanya harus taat pada protokol kesehatan.

Gubernur Sulsel Prof HM Nurdin Abdullah, mengatakan, silaturahmi ini penting, sebab menyelesaikan masalah Covid-19 ini pemerintah tidak bisa sendiri.

"Hadirnya tokoh ulama, toko pendidik dan tokoh masyarakat kita penting. Karena kita tidak menyelesaikan pandemi ini dengan tindakan medis semata, tapi kita juga membutuhkan edukasi sosialisasi. Tentu ini kalau dilakukan oleh orang yang baik di tengah masyarakat pasti didengar," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement