Sabtu 11 Jul 2020 17:46 WIB

KSAD Jelaskan Kronologi Munculnya Klaster Secapa AD

Secapa AD di Bandung saat ini menjadi klaster baru Covid-19.

KSADJenderal TNI Andika Perkasa didampingi Komandan Kodiklatad Letjen AM Putranto dan Pangdam Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi saat menggelar konfrensi pers di Makodam Siliwangi, Sabtu (11/7).
Foto: Republika/Djoko Suceno
KSADJenderal TNI Andika Perkasa didampingi Komandan Kodiklatad Letjen AM Putranto dan Pangdam Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi saat menggelar konfrensi pers di Makodam Siliwangi, Sabtu (11/7).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Andika Perkasa menjelaskan awal mula kasus klaster baru penyebaran Covid-19 di Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD) bermula dari ketidaksengajaan. Ketidaksengajaan itu, kata dia, diawali dari adanya dua orang siswa calon perwira yang berobat ke Rumah Sakit Dustira TNI AD di Cimahi.

"Yang satu keluhan karena bisul, berarti demam karena adanya infeksi dan satu lagi masalah tulang belakang. Tapi ternyata mereka dilakukan swab test dan positif," kata Andika di Markas Kodam III/Siliwangi, Kota Bandung, Sabtu.

Baca Juga

Atas dasar dua siswa yang positif itu, ia memerintahkan seluruh siswa dan staf yang ada di Secapa AD untuk dilakukan rapid test. Walhasil, ditemukan 187 orang di lembaga pendidikan militer itu dinyatakan reaktif.

Namun belum sampai di situ, untuk lebih meyakinkan penyebaran wabah ini dapat diketahui, tes usap COVID-19 juga dilakukan terhadap seluruh siswa maupun staf Secapa AD. Berdasarkan tes usap yang ditindaklanjuti dengan pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR), kata dia, ditemukansekitar 1.200 personel TNI di Secapa yang dinyatakan terinfeksi Covid-19.

Saat ini, ia menyatakan ada 1.280 personel yang positif Covid-19 di Secapa AD. Di antaranya, 991 personel merupakan siswa, dan 289 staf di Secapa beserta anggota keluarga dari staf.

Namun ia memastikan, mayoritas personel yang positif Covid-19 itu tanpa gejala apa pun. Hanya sedikit personel yang dirawat karena bergejala ataupun mengidap penyakit lainnya.

Sejauh ini, kata dia, ada 16 personel yang masih dirawat di Rumah Sakit Dustira, berkaitan dengan klaster Secapa. Awalnya menurutnya yang dirawat ada sebanyak 17 personel, namun satu diantaranya telah dinyatakan negatif meski belum diizinkan pulang.

"Dan 16 yang masih positif tapi semuanya sudah tidak merasakan gejala apapun juga. Yang satu negatif tetap di sana karena memang masalah TBC atau paru-paru," kata Andika.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement