REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa melakukan kunjungan khusus ke Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa) Kota Bandung dan Pusat Pendidikan Polisi Militer (Pusdikpom) Kota Cimahi, Sabtu (11/7). Kunjungan dilakukan menyusul ditemukannya claster baru Covid-19 di kedua lembaga pendidikan militer tersebut.
Menurut KSAD, di Secapa TNI AD tercatat 1.280 orang positif Covid-19, sedangkan di Pusdikom tercatat 101 siswa positif Covid-19. Mereka yang di Secapa terdiri dari perwira siswa (pasis), staf dan pelatih Secapa, serta anggota keluarga personel Secapa. Dari 1.280 yang dinyatakan positif, 991 diantaranya merupakan pasis, 283 staf dan pelatih, serta enam orang anggota keluarga staf dan pelatih.
‘’Dari enam anggota keluarga, terdapat satu orang masih anak-anak,’’ kata KSAD.
KSAD mengatakan, setelah dinyatakan positif Covid-19 mereka menjalani isolasi di lingkungan Secapa. Dari 1.280 yang dinyatakan positif, hanya 30 orang yang menjalani perawatan di RS Dustira (RS TNI AD), Kota Cimahi.
‘’Sampai hari ini masih ada 17 orang yang dirawat di RS Dusrita. Sisanya sudah kembali ke Secapa untuk menjalani isolasi,’’ ujar dia.
Dikatakan KSAD, pasien yang menjalani perawatan di RS Dustira masuk dalam kategori ringan. Ia mengatakan, hampir seluruh prajurit dan keluarga yang dinyatakan positif corona tidak ada yang memiliki gejala seperti demam, batuk, dan sakit tenggorokan.
‘’Mereka (yang 17) dalam keadaan baik. Tidak ada gejala klinik yang diderita oleh personel dan anggota keluarga,’’ kata dia.
Setelah terungkapnya claster Covid-19 di Secapa, kata KSAD, kegiatan di lembaga pendidikan tetap berjalan. Namun karena seluruh kegiatan akademis dan latihan di luar sudah selesai, mereka yang dinyatakan positif tetap berada di Secapa.
‘’Kegiatan sudah hampir selesai. Akhir bulan ini akan dilakukan pelantikan kelulusan. Namun mereka tetap harus menjalani isolasi,’’ tutur dia.
Dalam kunjungan tersebut, KSAD didampingi Komandan Kodiklatad Letjen TNI AM Putranto dan Pangdam III Siliwangi, Mayjen TNI Nugroho Budi serta sejumlah pejabat Mabes TNI AD.