REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK— Rusia dan China kembali menggunakan hak veto di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (DK PBB) pada Jumat (10/7), terhadap usulan bantuan kemanusiaan untuk Suriah yang akan dikirimkan melalui dua perbatasan di Turki selama enam bulan ke depan.
Di luar dua negara itu, 13 negara anggota DK PBB lainnya, termasuk Indonesia, memberikan suara setuju untuk resolusi tersebut dalam pemungutan suara kali ini, yang merupakan kesempatan terakhir pengajuan usulan.
Ke-15 anggota DK PBB itu terpecah pendapat, dengan sebagian besar kontra terhadap Rusia dan China, keduanya sekutu pemerintahan Suriah, yang ingin memangkas akses pengiriman menjadi lewat satu perbatasan saja.
Rusia dan China beralasan bahwa wilayah-wilayah yang hendak dikirim bantuan itu bisa dijangkau dengan bantuan kemanusiaan dari dalam Suriah.
PBB mengatakan bahwa jutaan rakyat Suriah di wilayah barat laut negara itu bergantung pada bantuan kemanusiaan yang dikirim dari wilayah Turki, dengan menyebutnya sebagai "garis hidup" mereka.
Di hari yang sama, anggota DK PBB melakukan pemungutan suara lain, yakni terhadap rancangan dokumen yang diajukan Rusia untuk menyetujui pengiriman bantuan hanya lewat satu perbatasan di Turki selama satu tahun. Dokumen itu gagal karena hanya mendapat empat suara setuju.
Para perwakilan di dewan tersebut menyatakan akan terus melihat kemungkinan apakah bisa terjadi kompromi untuk mencapai keputusan terkait hal ini.
Hingga kali ini, DK PBB telah gagal mencapai pengesahan dalam empat kali pemungutan suara. Rusia dan China menggunakan hak veto mereka sebanyak dua kali dalam satu pekan ini.
Selasa (7/7) lalu, Rusia dan China juga memveto usulan untuk memperpanjang pengesahan atas pengiriman bantuan ke Suriah lewat dua perbatasan Turki selama satu tahun ke depan. Sementara 13 negara anggota DK PBB lainnya setuju dengan usulan yang disiapkan oleh Jerman dan Belgia itu.
Kemudian pada Rabu (8/7), Rusia juga gagal mendapat cukup dukungan untuk usulan satu perbatasan selama enam bulan.
DK PBB pertama kali mengizinkan operasi pengiriman bantuan antarperbatasan ke Suriah pada enam tahun silam, yang juga memasukkan perbatasan Yordania serta Irak dalam daftar, keduanya kemudian dipangkas per Januari tahun ini atas perlawanan dari Rusia dan China.
Rusia telah menggunakan hak veto sebanyak 16 kali terhadap resolusi DK PBB atas isu Suriah, sejak Presiden Suriah Bashar al-Assad bersikap keras kepada pihak yang memprotesnya pada 2011 hingga berujung pada perang sipil. Dari total hak veto yang digunakan Rusia tersebut, China ikut mendukung dalam sejumlah kesempatan.