Sabtu 11 Jul 2020 22:13 WIB

Dinkes Sultra Gelar Tes Cepat Gratis kepada 13.772 Warga

Sebanyak 43 orang yang mengikuti tes cepat hasilnya reaktif.

Petugas medis mengambil sampel darah rapid test atau pemeriksaan cepat COVID-19 di Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sulawesi Tenggara, Kendari, Sulawesi Tenggara. (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Jojon
Petugas medis mengambil sampel darah rapid test atau pemeriksaan cepat COVID-19 di Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sulawesi Tenggara, Kendari, Sulawesi Tenggara. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Dinas Kesehatan dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sulawesi Tenggara (Sultra) sejak akhir Mei 2020 telah melakukan tes cepat gratis kepada 13.772 orang. Sebanyak 43 orang reaktif.

"Hari ini, Sabtu (11/7) dilakukan tes cepat terhadap 443 orang tanpa ada yang reaktif," kata Koordinator Komunikasi Publik dan Informasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sultra Syaifullah.

Baca Juga

Tes cepat terhadap 13.772 orang dari berbagai kalangan dilakukan pemerintah sebagai upaya memutus rantai dan mendeteksi penyebaran virus corona jenis baru atau Covid-19.

"Hingga hari ke 42 pelaksanaan tes cepat dengan sasaran 13.772 orang, mengungkap 43 orang terindikasi virus yang menakutkan tersebut," katanya.

Sultra menggelar tes cepat sejak 30 Mei hingga batas waktu yang tidak ditentukan yang terbuka untuk umum dan menyasar kantor pemerintah. Tes cepat secara gratis digelar setiap hari di Laboratorium Kesehatan Daerah Dinas Kesehatan Sultra dan kantor-kantor pemerintah sesuai surat permintaan.

Tes cepat, kata Syaifullah,adalah screening awal untuk mendeteksi kemungkinan adanya virus corona dalam tubuh melalui sampel darah. Sampel inilah yang memberi informasi adanya imunoglobulin atau IgM dan IgG dalam tubuh manusia.

"Hasil tes cepat akan terbaca perlu waktu 10-15 menit berupa garis pada keterangan C, IgG, dan IgM," katanya.

Ia menjelaskan, garis pada C mengindikasikan pasien nonreaktif (negatif), sedangkan garis pada C dan IgG atau IgM menandakan pasien reaktif. Pada pasien negatif, kata Syaifullah, biasanya tes akan diulang dalam waktu 7-10 hari. Pengecekan ulang untuk memastikan tubuh tidak memproduksi IgM atau IgG akibat paparan virus corona.

"Pembentukan IgM dan IgG perlu waktu beberapa minggu, bergantung pada reaksi tubuh," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement