Sabtu 11 Jul 2020 23:58 WIB

Ratusan Babi Mati Akibat Demam Babi Afrika di Palembang  

Ratusan babi mati akibat demam Afrika di Palembang sejak Mei 2020.

Red: Nashih Nashrullah
Ratusan babi mati akibat demam Afrika di Palembang sejak Mei 2020. Babi Ternak (Ilustrasi)
Foto: Pixabay
Ratusan babi mati akibat demam Afrika di Palembang sejak Mei 2020. Babi Ternak (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG— Sebanyak 878 ekor babi yang mati mendadak di Kota Palembang karena terserang Africa Swine Faver atau Demam Babi Afrika berdasarkan hasil pemeriksaan salah satu sampel yang dikirim ke Balai Veteriner Lampung.

"Sudah positif untuk daging (sampel) yang dijual di pasar, kalau di kandang sudah tidak ditemukan lagi," ujar Kepala Seksi Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Palembang, drh Jafrizal kepada Antara, Sabtu (11/7).

Baca Juga

Menurut dia, meski mungkin sudah ada yang dikonsumsi oleh warga, daging babi tersebut tetap aman karena jenis penyakit itu hanya menular dari hewan yang sakit ke hewan lainnya, serta belum pernah terbukti menular ke manusia.

Sebelumnya pada akhir Mei 2020, ratusan babi milik peternak di kawasan Talang Buruk Palembang mati mendadak dengan gejala demam tinggi dan merah pada kulit, namun ternyata kasus tersebut sudah terjadi sejak Maret dan total terdapat 878 ekor babi yang mati.