REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wildan Mustofa, pemilik Java Frinsa Estate, yakin kopi asal Indonesia bisa berjaya kembali di dunia. Menurutnya, salah satu kunci agar kopi asal Indonesia bisa kembali berjaya dibutuhkan kerjasama yang baik dan erat antar seluruh stakeholder yang berkecimpung di dunia perkopian.
"Saya yakin kopi Indonesia bisa (kembali berjaya)," ujarnya saat ditemui tim Ekspedisi Republikopi di Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (11/7).
"Dulu (kopi Indonesia) menjadi nomor satu di dunia, kemudian kita tidak lagi menjadi nomor satu, tapi bisa menjadi nomor dua. Kemudian tak jadi nomor dua, jadi nomor tiga dan nomor empat. Sekarang tergantung kita, mau kembali menjadi nomor tiga, kemudian naik lagi menjadi nomor dua dan kembali menjadi nomor satu, atau justru turun lagi menjadi nomor lima, itu semua tergantung kita," ucapnya menambahkan.
Wildan, yang sudah malang melintang di bisnis perkopian mengatakan, menurutnya di dunia ini hanya ada dua negara yang kopinya sangat beragam, yang pertama adalah Indonesia dan Ethiopia. Ia mengatakan Indonesia dengan keragaman iklim, budaya, kekayaan tanahnya menghasilkan kopi yang beragam.
"Tapi sekarang agak sulit mencari kopi Indonesia. Karena orang kenalnya kopi Toraja, kopi Mandhaeling, kopi Gayo, kopi preanger. Padahal negara-negara lain menjual kopi dengan mengusung nama mereka, seperti Ethiopia Yirgacheffe, atau Panama Esmeralda Geisha dan sebagainya. Ke depan coba kita kibarkan merah putih di itu (kopi), sehingga nantinya ada Indonesia Java, Indonesia Toraja, Indonesaia Mandhaeling, Indonesianya harus muncul untuk menyamakan visi kita," jelasnya.
Pria lulusan IPB Bogor itu melanjutkan, untuk mencapai kembali kejayaan kopi Indonesia ada beberapa hal yang perlu dilakukan. Pertama, ia berharap semua stakeholder perkopian Indonesia untuk bisa mempererat kerja sama.
"Kemudian, kita harus kembangkan kopi-kopi Indonesia yang bisa bersaing dengan kopi-kopi terbaik di dunia, seperti Panama dan lainnya," katanya.
Pelaku dunia perkopian Indonesia juga harus mampu mengembangkan varietas-varietas teknik budi daya yang bisa mendorong produktifitas pertania, agar bisa bersaing dengan Brazil dan Vietnam. "Kita buat kopi Indonesia yang sangat bagus, sehingga harga jualnya sangat mahal di dunia, kita buat produktifitas sangat tinggi sehingga bisa terjangkau untuk masyarakat dalam negeri," ujarnya.
"Dan petani juga harus punya penghasilan yang lebih besar untuk kesejahteraan mereka," ucapnya.