Ahad 12 Jul 2020 17:17 WIB

ACT Beri Bantuan kepada Buruh Disabilitas di Gunungkidul

Sejak suaminya kecelakaan sang istri jadi tulang punggung keluarga

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Gita Amanda
Logo ACT Aksi Cepat Tanggap
Foto: act
Logo ACT Aksi Cepat Tanggap

REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNGKIDUL -- Aksi Cepat Tanggap (ACT) DIY kembali menyalurkan bantuan untuk masyarakat di Kabupaten Gunungkidul. Salah satunya buruh bangunan yang alami kelumpuhan kedua kaki usai tersengar listrik tegangan tinggi ketika bekerja.

Buruh bangunan itu bernama Suparji (76 tahun) yang sebelumnya merupakan buruh tani sekaligus buruh bangunan. Namun, kecelakaan kerja lima tahun lalu membuatnya kini tidak bisa lagi menjadi tulang punggung keluarga.

Baca Juga

Peristiwa tragis itu bermula saat mendapat pekerjaan menjadi buruh bangunan untuk perbaikan instalasi listrik di Kabupaten Klaten. Namun, tidak sengaja besi yang dipegangnya menyenggol kawat listrik bertegangan tinggi.

"Sengatan listrik itu sempat mengenai tangan dan wajah suami saya dia sampai sempat terpental dan terjatuh dari atas rumah," kata Sutini, istri Suparji, saat menerima kunjungan relawan-relawan ACT DIY ke rumahnya, Jumat (10/7).

Ternyata, tegangan listrik yang mengenainya cukup tinggi, meninggalkan bekas serius di wajah dan tangannya. Bahkan, kedua kakinya yang merupakan modal utamanya mencari nafkah untuk keluarga, hingga kini tidak bisa digerakkan. "Suami saya lumpuh sejak kejadian itu," ujar Sutini. 

Selain merawat suami dan kedua anaknya, Sutini harus menjadi tulang punggung keluarga. Sepetak sawah tegalan jadi gantungan kebutuhan ekonomi keluarganya, dan tidak jarang saat kemarau tiba kejadian gagal panen kerap menyertainya.

"Suparji bersama istri dan kedua anaknya merupakan keluarga kurang mampu, apalagi saat pandemi ini untuk keperluan makan sehari-hari masih sangat kurang," kata Sigit, salah satu relawan yang turut menyalurkan bantuan.

Pada kesempatan itu, Tim ACT DIY tidak cuma berkunjung ke kediaman Suparji di Desa Serut untuk memberikan bantuan Operasi Beras Gratis. Mereka menyalurkan bantuan pangan ke masyarakat di Gunungkidul.

Koordinator Program ACT DIY, Kharis Pradana menambahkan, sampai saat ini program itu sudah mendistribusikan lebih dari 10 ton. Diberikan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan di berbagai daerah prasejahtera DIY.

"Semoga keluarga Bapak Suparji terus diberi kesehatan, dan akan kita upayakan ada bantuan secara berkelanjutan. Mohon doanya semoga melalui program bantuan pangan, ikhtiar untuk membantu masyarakat DIY, semakin luas kebermanfaatannya," ujar Kharis.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement