REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNGKIDUL -- Aksi Cepat Tanggap (ACT) DIY kembali menyalurkan bantuan untuk masyarakat di Kabupaten Gunungkidul. Salah satunya buruh bangunan yang alami kelumpuhan kedua kaki usai tersengar listrik tegangan tinggi ketika bekerja.
Buruh bangunan itu bernama Suparji (76 tahun) yang sebelumnya merupakan buruh tani sekaligus buruh bangunan. Namun, kecelakaan kerja lima tahun lalu membuatnya kini tidak bisa lagi menjadi tulang punggung keluarga.
Peristiwa tragis itu bermula saat mendapat pekerjaan menjadi buruh bangunan untuk perbaikan instalasi listrik di Kabupaten Klaten. Namun, tidak sengaja besi yang dipegangnya menyenggol kawat listrik bertegangan tinggi.
"Sengatan listrik itu sempat mengenai tangan dan wajah suami saya dia sampai sempat terpental dan terjatuh dari atas rumah," kata Sutini, istri Suparji, saat menerima kunjungan relawan-relawan ACT DIY ke rumahnya, Jumat (10/7).
Ternyata, tegangan listrik yang mengenainya cukup tinggi, meninggalkan bekas serius di wajah dan tangannya. Bahkan, kedua kakinya yang merupakan modal utamanya mencari nafkah untuk keluarga, hingga kini tidak bisa digerakkan. "Suami saya lumpuh sejak kejadian itu," ujar Sutini.
Selain merawat suami dan kedua anaknya, Sutini harus menjadi tulang punggung keluarga. Sepetak sawah tegalan jadi gantungan kebutuhan ekonomi keluarganya, dan tidak jarang saat kemarau tiba kejadian gagal panen kerap menyertainya.
"Suparji bersama istri dan kedua anaknya merupakan keluarga kurang mampu, apalagi saat pandemi ini untuk keperluan makan sehari-hari masih sangat kurang," kata Sigit, salah satu relawan yang turut menyalurkan bantuan.
Pada kesempatan itu, Tim ACT DIY tidak cuma berkunjung ke kediaman Suparji di Desa Serut untuk memberikan bantuan Operasi Beras Gratis. Mereka menyalurkan bantuan pangan ke masyarakat di Gunungkidul.
Koordinator Program ACT DIY, Kharis Pradana menambahkan, sampai saat ini program itu sudah mendistribusikan lebih dari 10 ton. Diberikan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan di berbagai daerah prasejahtera DIY.
"Semoga keluarga Bapak Suparji terus diberi kesehatan, dan akan kita upayakan ada bantuan secara berkelanjutan. Mohon doanya semoga melalui program bantuan pangan, ikhtiar untuk membantu masyarakat DIY, semakin luas kebermanfaatannya," ujar Kharis.