Ahad 12 Jul 2020 17:49 WIB

Kunjungi Mal di New Normal, Ini Protokol Kesehatannya

Banyak mal yang kreatif dan tetap mengedepankan protokol kesehatan.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Andi Nur Aminah
Suasana simulasi pembukaan dan peninjauan tempat hiburan bioskop CGV Cinemas di Bandung Electronic Center (BEC), Bandung, Jawa Barat. Simulasi tersebut dilakukan dalam rangka peninjauan kesiapan tempat hiburan bioskop dalam penerapan protokol kesehatan seperti penggunaan alat pelindung wajah bagi karyawan, pembatas jaga jarak, masker, sarung tangan dan cairan disinfektan.
Foto: ANTARA/M Agung Rajasa
Suasana simulasi pembukaan dan peninjauan tempat hiburan bioskop CGV Cinemas di Bandung Electronic Center (BEC), Bandung, Jawa Barat. Simulasi tersebut dilakukan dalam rangka peninjauan kesiapan tempat hiburan bioskop dalam penerapan protokol kesehatan seperti penggunaan alat pelindung wajah bagi karyawan, pembatas jaga jarak, masker, sarung tangan dan cairan disinfektan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mal kembali dibuka di Jakarta seiring dengan diterapkannya kebijakan tatanan kehidupan kenormalan baru (new normal). Kendati demikian, masyarakat yang ingin mengunjungi pusat perbelanjaan modern ini harus mematuhi protokol kesehatan. Seperti memakai masker wajah hingga mencuci tangan untuk menghindari penularan virus corona SARS-CoV2 (Covid-19).

Junior Doctor Network Indonesia Zainah Fitriah mengakui, sebenarnya sudah banyak mal Jakarta yang telah menerapkan protokol kesehatan kepada para pengunjungnya setelah new normal diterapkan. Ini terbukti saat ia mengunjungi salah satu mal di Jakarta yang sudah menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, cek suhu, hingga menyediakan penyanitasi tangan (hand sanitizer) di beberapa titik. Ia mengakui, banyak mal yang kreatif dan mengedepankan protokol kesehatan.

Baca Juga

"Tetapi masyarakat jangan keluar rumah kalau memang tidak ada keperluan penting. Kalaupun harus datang ke mal, pengunjungnya harus menggunakan masker, face shield, dan cuci tangan supaya ikut memutus mata rantai penularan," ujarnya saat mengisi konferensi pers virtual akun Youtube Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bertema 'Aktivitas Baru Gerai di Mal', Ahad (12/7).

Zainah meminta masyarakat memakai masker paling lama selama empat jam, apalagi berbahan kain. Ia khawatir kalau terlalu lama menggunakan masker ini justru bisa memicu pertumbuhan bakteri dan jamur. Selain itu lama penggunaan face shield, dia melanjutkan, utamanya di daerah rawan penularan virus bisa setiap enam jam sekali kemudian diganti. Selain itu, ia meminta masker dan face shield hanya dipakai untuk diri sendiri dan jangan dipinjamkan ke orang lain.

Tak hanya itu, rajin cuci tangan juga diakuinya ikut memutus mata rantai penularan virus ini. Tak hanya itu, ia meminta pengunjung mal toko kosmetik jangan mencoba tester produknya yang kemudian dicoba ke wajah. "Sebab, kita semua tidak tahu berapa banyak kuman yang ada di situ," ujarnya.

Di satu sisi, ia juga meminta tenant membatasi jumlah pengunjung yang mengunjungi gerainya. Ia meminta semua pihak mawas diri dan sadar bahwa virus corona adalah musuh tidak terlihat. "Jadi kita harus waspada, sayangi diri sendiri dan keluarga. Setelah keluar rumah, mandi terlebih dahulu sebelum menemui keluarga," ujarnya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement