REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Aparat Desa Cimacan Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat mencatat kerugian akibat kebakaran yang menimpa 28 kios yang ada di area parkir Kebun Raya Cibodas mencapai Rp 500 juta. Penyebab kebakaran diduga akibat arus pendek listrik dari salah satu kios.
Kepala Desa Cimacan Deden Ismail mengatakan ditugaskan dinas terkait di Pemkab Cianjur untuk melakukan pendataan mulai dari pemilik hingga total kerugian dari masing-masing pemilik kios yang berjumlah 14 orang. Satu pedagang bisa memiliki satu sampai tiga kios.
"Kalau total kios yang terbakar 28 kios, namun pemiliknya hanya 14 orang. Sebagian besar baru menambah modal untuk membeli barang setelah hampir empat bulan tidak berjualan karena pandemi Covid-19 dan kebun raya tidak beroperasi," katanya.
Sebagian besar pedagang baru mengisi barang ke dalam kios beberapa hari sebelumnya karena kebun raya sudah mulai beroperasi dengan harapan pengunjung banyak yang datang berbelanja. Bahkan tiga kios yang menjajakan pakaian dengan ciri khas Cibodas, baru menambah barang hampir Rp 100 juta dua hari sebelum kebakaran terjadi. Hal yang sama juga diakui pemilik kios lainnya yang baru berbelanja barang hingga puluhan juta rupiah.
"Sebagian besar meminjam modal usaha, ada yang ke bank atau ke koperasi, sehingga mereka kebingungan dan berharap mendapat bantuan dari pemerintah. Untuk saat ini, kami sudah mendata seluruhnya dan sudah dilaporkan ke dinas terkait di Pemkab Cianjur," katanya.
Sekretaris BPBD Cianjur, Irfan Sopyan mengatakan hasil olah TKP yang dilakukan petugas dari kepolisian dan pemadam kebakaran, menduga penyebab kebakaran berasal dari arus pendek listrik di salah satu kios yang terbakar sehingga api dengan cepat menjalar ke puluhan kios lainnya.
"Hasil olah TKP diduga api berasal dari arus pendek listrik. Untuk pendataan kami melibatkan relawan tangguh bencana Desa Cimacan dan aparat desa. Kerugian ditaksir mencapai Rp 500 juta, tidak ada korban jiwa. Kami akan laporkan hal tersebut ke Pemkab Cianjur, agar segera mendapat bantuan," katanya.