REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Sepanjang sejarah manusia hanya ada tiga wanita Islam (Muslimah) yang kehamilannya menakjubkan. Meski tak dimungkinkan secara akal manusia, mereka terbukti telah melahirkan seorang anak dan bahkan anak-anaknya itu menjadi para nabi.
Siapa tiga wanita yang kehamilanya menakjubkan itu? Pertama dia adalah Sarah Istri Nabi Ibrahim melahirkan Nabi Ishak dan Yakub, kedua Hanan Istri Nabi Zakariya melahirkan Nabi Yahya, dan Maryam yang melahirkan Nabi Isya.
"Iya benar (Sarah, Hanan dan Maryam yang tidak mungkin melahirkan secara akal manusia)," kata Pimpinan dan Pengasuh Pondok Pesantren Integrasu Quran, Bandung, Jawa Barat (PPIQ-368), KH Iskandar Mirza saat berbincang dengan Republika, Sabtu (11/7).
Di antara Sarah dan Hanan, Maryam lah yang paling tak masuk akal kehamilannya. Kenapa? karena Maryam hamil tanpa pernah disentuh sama sekali oleh laki-laki sebagai lawan jenisnya. Berbeda dengan Sarah dan Hanan masing-masing punya suami wajar jika hamil namun kemustahilannya mereka sudah tua renta baru hamil dan melahirkan.
Maryam sendiri tak percaya bahwa dia akan melahirkan. Maka dari itu dia menolak informasi yang dibawakan untusan Allah SAW, Jibril jika dia (Maryam) akan hamil dan melahirkan bayi laki-laki. Penolakan atas kabar yang dibawakan Jibril itu diabadikan surah Maryam ayat 20.
"Dia Maryam berkata, "Bagaimana mungkin aku mempunyai anak laki-laki padahal tidak pernah ada orang laki-laki yang menyentuh aku dan aku bukan seorang pezina!"
Saat Jibril mendatanginya dalam wujud manusia saat dia (Maryam) sedang berada di ruang sekat (tabir) di masjid (Baitulmaqdis). Datanganya Jibril kepada Maryam diabadikan dalam surah Maryam ayat 17 yang artinya.
"Lalu dia memasang tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu kami mengutus roh kami (Jibril) kepadanya, maka dia menampakan diri di hadapannya dalam bentuk manusia yang sempurna."
Meski kedatangan Jibril dalam wujud manusia sempurna itu tetap membuat Maryam syok dan merasa takut. Perasan takut Maryam kedatangan pria tampan yang tak pernah dilihatnya itu terbukti Maryam bukan wanita gampangan alias dia benar-benar wanita sholehah.
Buktinya saat ditemui Jibril dia (Maryam) langsung minta perlindungan bukan bertanya identitas kepada sosok pria baru dilihatnya sebagai bentuk ketertarikannya. Tidak tertarik bahkan takut itu diabadikan Allah dalam surah Maryam ayat 18 yang artinya.
"Dia (Maryam) berkata, "Sungguh, aku berlindung kepada Tuhan Yang Maha Pengasih terhadapmu, jika engkau orang yang bertaqwa."
Melihat Maryam ketakutan Jibril menenangkan dan segera memperkenalkan diri bahwa dia (Jibri) merupakan mahklus halus yang diutus Allah untuk menyampaikan pesan dari-Nya (Allah). Bagaimana Jibril memperkenalkan diri diceritakan dalam surah Maryam ayat 19 yang artinya.
"Dia (Jibril) berkata "Sungguh aku hanyalah utusan Tuhanmu, untuk menyampaikan anugerah kepadamu seorang anak laki-laki yang suci."
Mendengar apa yang disampaikan Jibril Maryam kembali syok. Pikirnya (Maryam) mana mungkin dia punya anak sedangkan dia belum pernah melakukan hubungan intim dengan laki-laki manapun dan di manapun. Maryam menegaskan bahwa dia bukan seorang wanita murahan yang doyan berzina (Maryam ayat 20).
"Dia Maryam berkata, "......:Aku bukan seorang pezina!"
Jibril percaya bahwa Maryam bukan seorang yang doyan berzina. Namun putra laki-laki bernama Isya itu tetap akan lahir di rahimnya dan merupakan sesuatu yang telah dikehendaki Allah SWT dia akan menjadi seorang nabi. Perkataan Jibril itu diabadikan dalam ayat 21 surah yang sama artinya.
"Dia Jibril berkata, "Demikianlah." Tuhanmu berfirman, hal itu mudah bagi-Ku, dan agar Kami menjadikannya suatu tanda kebesaran Allah bagi manusia dan sebagai rahmat dari kami; dan hal itu adalah suatu urusan yang sudah diputuskan."
Apa yang terjadi pada Maryam merupakan kehendak Allah. Karena seperti ditegaskan dalam surah Yasin ayat 82 jika Allah sudah berkendak maka tinggal mengatakan "KUN".
"Dan apabila Allah berkehendak atas sesuatu DIA hanya berkata "jadilah" maka jadilah ia sesuatu."
Surah Maryam juga mengabadikan ketidak masuk akalan akan kehamilan Istri Nabi Zakaria bernama Hanan. Namun Allah berkhendak, meski usia Nabi Zakariya dan Isterinya Hanan sudah tua renta mereka tetap mempunyai anak dan Hanan berhasil melahirkan secara normal seorang bayi laki-laki bernama Yahya.
Tidak seperti halnya Maryam, informasi akan melahirkan bayi disampaikan Jibril, Zakariya menerima informasi akan kelahiran seorang anak disampaikan Allah langsung ketika Zakariya berdoa kepada Tuhannya dengan sura yang lembut. Hal ini diabadikan dalam surah Maryam ayat 3.
Lalu apa isi doa Zakaria sehingga belum selesai pun Allah SWT langsung mengambulkan doanya. Isi atau materi doa Zakariya ada di surah Maryam ayat 4-7 yang artinya. "Dia (Zakaria) berkata "Ya Tuhanku, sungguh tulangku telah lemah dan kepalaku telah dipenuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepadamu, ya Tuhanku."
"Dan sungguh, aku khawatir terhadap kerabatku sepeninggalanku, padahal istriku seorang yang mandul, maka anugerahilah aku seorang anak dari sisi-Mu, yang akan mewarisi aku dan mewarisi dari keluarga Yakub; dan jadikanlah dia, ya Tuhanku, seorang yang diridai."
Ketika Nabi Zakaria sedang bedoa. Allah langsung berfirman seperti diabadikan dalam ayat 7. "Wahai Zakaria! Kami memberi kabar gembira kepadamu dengan seorang anak laki-laki namanya Yahya, yang Kami belum pernah memberikan nama seperti itu sebelumnya."
Mendengar firman Allah Nabi Zakaria tidak percaya. Ketidakpercayaan Zakaria diabadikan dalam surat Maryam ayat 8 yang artinya "Dia Zakaria berkata, "Ya Tuhanku, bagaimana aku akan mempunyai anak, padahal istriku seorang yang mandul dan aku sendiri sesungguhnya sudah mencapai usia yang sangat tua?"
Allah langsung meyakinkan Nabi Zakaria yang telah Zakaria menunjukan sikap pesimis menerima informasi itu karena ia dan istrinya sadar bahwa tidak mungkin mereka punya anak karena selain isterinya mandul keadaan mereka juga sudah renta. Bagaimana Allah meyakinkan Zakaria diabadikan di ayat 9 yang artinya.
"Allah berfirman, demikianlah. "Tuhanmu berfirman, hal itu mudah bagi-Ku" sungguh, engkau telah Aku ciptakan sebelum itu padahal pada waktu itu engkau belum berwujud sama sekali."
Setelah mendengar itu Zakaria pasrah dan bertanya seperti diabadikan di ayat 10. "Zakaria ya Tuhanku berilah aku suatu tanda. "Allah berfirman, tandamu ialah engkau tidak dapat bercakap-cakap dengan manusia selama tiga malam, padahal engkau sehat."
Setelah menerima tandanya, seperti diabadikan dalam ayat 11, Zakaria keluar dari Mihrab menuju kaumnya, lalu dia memberi isyarat kepada umatnya. "Bertasbihlah kamu pada waktu pagi dan petang.".
Setelah Maryam dan Hanan yang kehamilannya penuh keheranan diabadikan surah Maryam. Kini giliaran istri Nabi Ibrahim bernama Sarah bagaimana ia menerima kabar akan ada kelahiran seorang anak.
Kisah kehamilan Sarah atas Ishak dikabarkan oleh tiga malaikat yang menemui Nabi Ibrahim di rumahanya. Selain mengabari tentang kehamilan Sarah, bahwa tiga malaikat yang berubah dalam wujud manusia sempurna itu menyampaikan bahwa ia diutus kepada pengikut Nabi Lut yang memiliki orientasi seksual menyimpang (Homo).
Peristiwa penyampain informasi dari tiga malaikat kepada Ibrahim bahwa Sarah akan melahirkan anak bernama Ishak dan Yaqub tertulis dalam surah Hud ayat 69-73.
Ayat 69 yang artinya. "Dan para utusan Kami (para malaikat) telah datang kepada Ibrahim dengan membawa kabar gembira, mereka mengucapkan "Selamat." Dia Ibrahim menjawab "Selamat atas kamu." Maka tidak lama kemudian Ibrahim menyuguhkan daging anak sapi yang dipanggang."
Ayat 70. "Maka ketika dilihat tangan mereka tidak menjamahnya, dia Ibrahim mencurigai mereka, dan merasa takut kepada mereka. Mereka malaikat berkata jangan takut, sesungguhnya kami diutus kepada kaum Lut."
Ayat 71 "Dan istrinya berdiri lalu dia tersenyum. Maka kami sampaikan kepada kabar gembira tentang kelahiran Ishak dan setelah Ishak akan lahir Yakub."
Ayat 72 "Dia istrinya berkata, "Sungguh ajaib, mungkinkah aku akan melahirkan anak padahal aku sudah tua dan suamiku ini sudah sangat tua ini benar-benar sesuatu yang ajaib.
Ayat 73 "Mereka para malaikat berkata, "Mengapa engkau merasa heran tentang ketetapan Allah? (itu adalah) rahmat dan berkah Allah dicurahkan kepada kamu, wahai ahlulbait! Sesungguhnya Allah Maha Terpuji, Maha Pengasih."